http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/issue/feedHealthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)2024-07-24T00:00:00+00:00Adhar Arifuddin, SKM., M.Keshealthytadulako@gmail.comOpen Journal Systems<p align="justify"><strong><img style="float: left; width: 160px; margin-top: 8px; margin-right: 10px;" src="https://jurnal.fk.untad.ac.id/public/site/images/admin/journalthumbnail-en-us.png" height="234" /></strong></p> <p align="justify"><strong>Healthy Tadulako Journal is </strong>a communication media and scientific publication in the field of health sciences published by the Quality Assurance Unit of the Faculty of Medicine, Tadulako University with <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1420633477" target="_blank" rel="noopener">P-ISSN: 2407-8441 </a>and <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1450764736" target="_blank" rel="noopener">e-ISSN 2502-0749.</a></p> <p align="justify"><strong>Healthy Tadulako Journal is published regularly</strong> 4 times a year (in late January, April, July and October). Healthy Tadulako Journal was first published in 2015.</p> <p align="justify"><strong>Healthy Tadulako Journal receives and publishes</strong> research articles, literature reviews and case reports in medicine and health.</p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><strong>This journal is accredited by Sinta 4</strong></p> <p align="justify"><strong><img src="https://jurnal.fk.untad.ac.id/public/site/images/admin/sertifikat-sinta-4-001-min-1-1.png" alt="" width="83" height="59" /></strong></p> <p align="justify"><strong>Healthy Tadulako Journal has been indexed:</strong></p> <p align="justify"><strong><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/detail?id=601" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://jurnal.fk.untad.ac.id/public/site/images/admin/3.png" alt="" width="150" height="70" /></a> <a href="https://scholar.google.com/citations?hl=en&user=RvuKkXEAAAAJ&view_op=list_works&sortby=pubdate" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://jurnal.fk.untad.ac.id/public/site/images/admin/4.png" alt="" width="150" height="70" /></a> <a href="https://www.base-search.net/Search/Results?lookfor=healthy+tadulako&name=&oaboost=1&newsearch=1&refid=dcbasen" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://jurnal.fk.untad.ac.id/public/site/images/admin/1.png" alt="" width="150" height="70" /></a> <a href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/24272" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://jurnal.fk.untad.ac.id/public/site/images/admin/2.png" alt="" width="150" height="70" /></a> <a href="https://onesearch.id/Search/Results?lookfor=healthy+tadulako+journal&type=AllFields&filter%5B%5D=institution%3A%22Universitas+Tadulako%22&limit=20&sort=relevance" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://jurnal.fk.untad.ac.id/public/site/images/admin/9.png" alt="" width="150" height="70" /></a> <a href="https://app.dimensions.ai/discover/publication?search_mode=content&search_text=healthy%20tadulako%20journal&search_type=kws&search_field=full_search" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://jurnal.fk.untad.ac.id/public/site/images/admin/7.png" alt="" width="150" height="70" /></a></strong></p>http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1129HUBUNGAN TINGKAT STRESS, KUALITAS TIDUR, DAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN2024-05-19T06:21:36+00:00Jenny Novina Sitepujennysitepu@uhn.ac.id<p><strong>ABS</strong><strong>T</strong><strong>RAK</strong></p> <p><strong>Latar belakang: </strong>Performa tubuh dan kognitif seseorang akan menurun dengan penurunan kualitas tidur. Kualitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah stress. Mahasiswa Fakultas Kedokteran merupakan kelompok yang rentan stress karena beban akademik yang banyak. <strong>Tujuan</strong>: Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah tingkat stress dan kualitas tidur berhubungan dengan prestasi akademik mahasiswa. <strong>Metode</strong>: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode <em>sross sectional</em> pada 214 mahasiswa FK UHN yang memenuhi kriteria. Tingkat stress dinilai dengan kuesioner <em>Kessler Psychological Distress Scale</em> (K10), kualitas tidur dinilai dengan kuesioner <em>Pittsburgh Sleep Quality Index </em>(PSQI), dan prestasi akademik dinilai dengan nilai ujian blok. <strong>Hasil</strong>: Hasil penelitian menunjukkan paling banyak mahasiswa termasuk kategori tidak stress (43,9%), namun 15,9% mahasiswa mengalami stress berat. Lebih dari setengah (66,8%) mahasiswa FK UHN memiliki kualitas tidur buruk, dan paling banyak memiliki prestasi cukup (43,5%). Hasil uji <em>chi-square </em>menunjukkan tingkat stress berhubungan dengan kualitas tidur (p= 0,006), namun tingkat stress tidak berhubungan dengan dengan prestasi akademik (p= 0,053). Kualitas tidur didapatkan tidak berhubungan dengan prestasi akademik (p= 0,855). <strong>Kesimpulan</strong>: Tingkat stress berhubungan dengan kualitas tidur, namun baik tingkat stress maupun kualitas tidur tidak berhubungan dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Kedokteran.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1135PROFIL FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN PADA NYERI KEPALA PRIMER2024-05-19T06:20:11+00:00Tri Wahyuliatitri.wahyuliati@yahoo.comRizky Ardiyantooktavianeee@gmail.com<p><em>Headache is a common patient complaint in the world with prevalence in the adult population is 50%. Headache can be divided into two types based on their causes. They are primary headaches and secondary headaches. The examples of primary headaches are migraine, Tension Type Headaches (TTH), and cluster headaches. The background indicates that this research needs to be carried out to determine the profile of risk factors associated with primary headache. An analytic observational study with a cross-sectional design conducted at the Temanggung Hospital. The subjects of this study were patients at the neuro polyclinic for the period 1 September 2019 to 30 September 2021, with a total of 88 subjects. The data were analyzed using the chi-square test. The distribution of primary headaches was migraine (19.3%), TTH (64.1%), and cluster headaches (15.9%). The results of Chi-square test between risk factors and primary headache found that age (p = 0.02), gender (p = 0.816), BMI (p = 0.223), smoking history (p = 0.166) family history with headache (p = 0.035), and stress (p = 0.022). Age, family history with headache, and stress have relationship with primary headache, while gender, BMI, and smoking history haven’t relationship with primary headache.</em></p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1185ANALISIS PENGGUNAAN APLIKASI PRIMARY CARE (P-CARE) TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KLINIK PRATAMA MARGA AYU2024-05-19T06:19:06+00:00Rai Riska Resty Wasitariskaresty@undhirabali.ac.idAgus Donny Susantoriskaresty@unhdhirabali.ac.idI Wayan Nuratariskaresty@unhdhirabali.ac.idYogi Desita Suwaririskaresty@unhdhirabali.ac.idI Made Juliarta Suputrariskaresty@unhdhirabali.ac.idNi Luh Gede Syntha Pratiwiriskaresty@unhdhirabali.ac.id<h5>Klinik Pratama Marga Ayu telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam melayani pasien dengan rata-rata kunjungan pasien JKN sepanjang Bulan April sampai Agustus 2023 sebanyak 123 orang per bulan. Klinik Marga Ayu telah menerapakan P-Care sejak tahun 2014 dan selama menggunakan aplikasi ini belum pernah dilakukan evaluasi guna mencari tingkat kepuasan peserta JKN pengguna P-Care. Tujuan penelitian untuk menganalisis penggunaan aplikasi Primary Care (P-Care) terhadap kepuasan pasien Jaminan Kesehatan Nasional di Klinik Marga Ayu. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang pemilihan sampelnya dilakukan dengan <em>role of thumb</em> sebanyak 50 peserta JKN yang menggunakan P-Care dan menerima pengobatan di Klinik Marga Ayu. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada 50 responden dengan mengacu pada metode EUCS pertanyaan yang dibagi menjadi 5 kategori, yaitu: content, accuracy, format, ease of use, timeliness dan user satisfaction. Uji analisis menggunakan uji Rank Spearman untuk megetahui korelasi penggunaan aplikasi Primary Care (P-Care) terhadap kepuasan pasien Jaminan Kesehatan Nasional di Klinik Marga Ayu. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan, bernilai positif dan kuat antara content (0,008<0,005), format (0,000<0,005), ease of use (0,013<0,005), timeliness (0,003<0,005) terhadap kepuasan pengguna P-Care. Namun variable accuracy tidak berhubungan dengan kepuasan dengan nilai sig 0,434(>0,005).</h5>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1208PENGARUH LATIHAN TES COOPER TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH PADA MAHASISWA OBESITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO2024-05-19T06:17:21+00:00Rahma Badaruddinrahmabadaruddin@gmail.comMuhammad FudailFudhailmuhammad24@gmail.comYuli Fitrianafitrianayuli5@gmail.comMohammad Zainul Ramadhanmzr15pl@gmail.com<p><strong>Latar Belakang</strong><strong>:</strong> Obesitas masih menjadi tantangan besar masalah kesehatan masyarakat global yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit dan masalah <em>body image. </em>Faktor yang menyebabkan obesitas pada orang dewasa seperti mengonsumsi makanan cepat saji, kurangnya aktivitas fisik, genetik, sosial ekonomi serta jenis kelamin. Pencegahan dini baiknya dilakukan untuk mencegah kemungkinan penyakit seperti penyakit jantung, diabetes melitus tipe 2, penyakit ginjal kronis, kanker, dan gangguan sistem muskuloskeletal. Pencegahan obesitas dapat dilakukan melalui aktivitas fisik yang rutin dan terjadwal seperti lari di lintasan mendatar selama 12 menit (Tes Cooper).<br><strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh latihan tes Cooper terhadap indeks massa tubuh (IMT) pada mahasiswa obesitas.<br><strong>Metode Penelitian:</strong> Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan pre-experimental <em>one group pretest-posttest</em>. Subjek penelitian ini yakni mahasiswa fakultas kedokteran yang berjumlah 16 orang. Intervensi latihan tes Cooper dilaksanakan selama 4 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu dan dilakukan pengukuran indeks massa tubuh sebelum dan sesudah intervensi.<br><strong>Hasil:</strong> Rata-rata IMT sebelum dan setelah latihan adalah 33.23 kg/m² and 32.39 kg/m². Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara latihan tes Cooper terhadap iMT dengan nilai <em>p</em> 0,043.<br><strong>Kesimpulan:</strong> Ditemukan adanya pengaruh latihan tes Cooper terhadap IMT pada mahasiswa obesitas yakni terdapat penurunan indeks massa tubuh.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1242KARAKTERISTIK EPIDEMIOLOGI PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) DI PUSKESMAS TELAGA BIRU2024-05-19T06:18:25+00:00Indra Haryanto Aliindra.ali@ulm.ac.idHamka Hamkahamka.ncicentrekalimantan@gmail.comSitti Nurzahra Malerarezhra@gmail.com<p>ISPA merupakan penyakit menular yang menjadi penyebab utama kematian pada anak usia <5 tahun di dunia, hampir 7 juta anak meninggal akibat ISPA setiap tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik epidemiologi penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas Telaga Biru Kabupaten Gorontalo tahun 2021-2022. Peneltian ini merupakan penelitian deskriptif, dilaksanakan pada bulan Februari – April 2023 di Puskesmas Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik epidemiologi penyakit ISPA di Puskesmas Telaga Biru tahun 2021-2022 yaitu lebih banyak ditemukan pada kelompok umur 1-4 tahun yang berjumlah (27,69%) sedangkan yang paling sedikit pada kelompok umur 70 tahun keatas (1,75%); lebih banyak ditemukan pada perempuan (58,23%); paling banyak ditemukan di kelurahan Tuladenggi (25,78%); penderita paling banyak ditemukan pada bulan September (12,13%). Pihak Puskesmas agar memaksimalkan kegiatan surveilans serta melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya penyakit ISPA dan cara pencegahan serta penangananya. Dan bagi masyarakat diharapkan untuk tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat agar kita dapat terhindar dari penyakit, serta diharapkan kepada ibu yang memiliki balita agar melakukan pola asuh anak yang baik dan benar agar anak dapat terhindar dari penyakit ISPA.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1246EFEK NEUROPROTEKTIF BRAIN-DERIVED NEUROTROPHIC FACTOR (BDNF) DENGAN TINGKAT DEPRESI PASCA STROKE ISKEMIK : STUDI CROSS SECTIONAL2024-05-19T06:28:42+00:00Deri Lidya Minartia.kurnia_b@yahoo.co.idAndi Kurnia Bintanga.kurnia_b@yahoo.co.idMuhammad Akbara.kurnia_b@yahoo.co.idSusi Aulinaa.kurnia_b@yahoo.co.idAshari Bahara.kurnia_b@yahoo.co.idIrfan Idrisa.kurnia_b@yahoo.co.id<p><strong>Latar belakang dan tujuan</strong>: <em>Brain Derived Neurotrophic Factor</em> (BDNF) berperan penting dalam melindungi saraf, plastisitas otak, terutama setelah kerusakan sistem saraf pusat. Efek neuroprotektif BDNF dengan tingkat depresi pasca stroke iskemik perlu dikaji lebih mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar BDNF dengan tingkat depresi pasca stroke iskemik.</p> <p><strong>Metode</strong>: Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan menggunakan desain cross-sectional. Total sampel 41 orang subyek yang memenuhi kriteria inklusi. Kadar BDNF seum dukur dengan menggunakan metode ELISA. Tingkat depresi diukur menggunakan skor HDRS. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan uji statistik.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Berdasarkan hasil analisis, diperoleh p = 0,000 (p<0,05) dengan nilai r = -0,573, bahwa terdapat efek neuroprotektif kadar BDNF serum dengan tingkat depresi pasca stroke iskemik.Terdapat korelasi negatif kadar BDNF serum dengan tingkat depresi pasien pasca stroke iskemik.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong> : Terdapat efek neuroprotektif kadar BDNF serum dengan tingkat depresi pasca stroke iskemik. Semakin rendah kadar BDNF serum maka semakin berat tingkat depresi pasca stroke iskemik.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1251THE ROLE OF FOLATE, VITAMIN B12 AND B6 IN HYPERHOMOCYSTEINEMIA AS THE RISK FACTOR OF CARDIOVASCULAR DISEASE: NARRATIVE REVIEW2024-05-19T06:28:07+00:00Muhammad Yatsrib SemmeYatsribsemme@gmail.comMuhammad Rheza Rivaldi Salameca121295@gmail.comFadhlan Auliah Budiaminfadlanevan@gmail.com<p><em>Cardiovascular disease (CVD), encompassing ailments affecting the heart and vascular system, is estimated to contribute to one-third of global mortality, and its prevalence is continuously rising. The etiology of this condition is multifactorial, making it challenging to identify a singular causative factor. Homocysteine, a factor identified in the 1990s, is known to contribute to the development of atherosclerotic vascular disease and hypercoagulability. Although there is a definite connection, the assessment and management of this condition are still a subject of debate due to inconsistent research findings on its impact in lowering the risk of cardiovascular disease. B vitamins are a collection of chemical compounds that play a crucial role in physiological function. However, the body does not produce them naturally and they need to be obtained from dietary intake. Vitamins B6, B9, and B12 are crucial in the metabolism of homocysteine. The cause of hyperhomocysteinemia is believed to be a deficiency of certain vitamins, particularly folate, B12, and B6, which are important for effectively recycling homocysteine in the methionine cycle. Vitamin B is intricately linked to both the homocysteine and cardiovascular disease (CVD) pathways.</em></p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1258PERBANDINGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN STROKE2024-07-22T05:40:42+00:00Agustiawan Agustiawanagustiawan.dr@gmail.comNurhayati Nurhayatiagustiawan.dr@gmail.comAsril Tanjungagustiawan.dr@gmail.com<p><strong>Pendahuluan:</strong> Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan disabilitas di dunia. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hiperglikemia saat masuk IGD merupakan prediktor signifikan dari hasil fungsional jangka pendek yang buruk pada stroke iskemik akut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar gula darah sewaktu terhadap defisit neurologis berdasarkan NIHSS saat masuk IGD. <strong>Metode:</strong> Penelitian retrospektif melihat kadar gula darah pasien dengan stroke akut terhadap NIHSS saat masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD). Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai dan melibatkan 40 subjek penelitian. Uji korelasi dilakukan untuk melihat signfikansi dan korelasi antara kedua variabel, dimana p-value <0,05 dinyatakan sebagai signifkan berdasarkan uji statistik. <strong>Hasil:</strong> Rerata kadar gula darah pasien dalam penelitian ini adalah 195,1 ± 72,6 dan NIHSS adalah 16,7 ± 5,3. Penelitian ini menunjukkan terdapat korelasi yang cukup kuat dengan hubungan yang signifikan antara kadar gula darah sewaktu saat pasien masuk ke IGD terhadap NIHSS (r= 0,32, p= 0,44), tetapi korelasinya lemah dan memiliki hubungan yang tidak signifikan terhadap outcome (r= 0,08, p= 0,59). <strong>Kesimpulan:</strong> Terdapat hubungan antara KGDS terhadap NIHSS, tetapi tidak terhadap outcome.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1275REFEEDING SYNDROME DALAM PENATALAKSANAAN ANAK DENGAN GIZI BURUK: SEBUAH TINJAUAN PUSTAKA2024-05-19T06:27:03+00:00Clarissa Feliciacclarissafelicia@gmail.comWinres Sapto Priambodocclarissafelicia@gmail.com<div><strong><span lang="IN">Pendahuluan:</span></strong></div> <div><em><span lang="IN"> Refeeding syndrome</span></em></div> <div><span lang="IN"> (RFS) merupakan serangkaian perubahan metabolik dan elektrolit yang terjadi sebagai akibat dari peningkatan pemberian kalori secara agresif setelah periode ketiadaan asupan kalori pada pasien kurang gizi berat. Kondisi ini dapat dijumpai pada berbagai lingkup usia, tidak terkecuali anak-anak. Insidensi RFS mencapai 15% pada balita dengan malnutrisi berat akut. <strong>Tujuan:</strong> Tinjauan ini bertujuan untuk memberikan referensi terbaru RFS khususnya di bidang pediatri guna memberikan pemahaman yang komprehensif, sehingga kondisi ini diharapkan dapat lebih cepat diprediksi dan dikelola di masa mendatang. </span></div> <div><strong><span lang="EN-US">Metode:</span></strong></div> <div><span lang="IN">Pencarian literatur dilakukan dengan menggunakan database seperti <em>PubMed</em>, <em>Cochrane Library</em>, dan <em>Science Direct</em> dengan kata kunci “sindrom refeeding”, “komplikasi”, “terapi”, “malnutrisi” dan “gizi buruk”. <strong>Hasil: </strong><em>Refeeding syndrome</em> merupakan suatu kondisi fatal yang berpotensi mengancam jiwa. Malnutrisi akut dan kronis merupakan faktor risiko yang khas. Namun, RFS dapat dicegah dengan memperkenalkan kembali makanan secara bertahap sesuai dengan fase penyakit, sebagaimana yang tertuang dalam program Sepuluh Langkah Tatalaksana Gizi Buruk. <strong>Kesimpulan:</strong> Secara keseluruhan, RFS adalah kondisi yang serius tetapi dapat dicegah yang dapat dikelola dengan pemantauan penuh dan perawatan terkontrol. Kesadaran akan kemungkinan RFS dan identifikasi pasien yang berisiko sangat penting, karena komplikasi metabolik dari gangguan ini dapat dihindari dengan penanganan yang tepat.</span></div>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1276PENERAPAN REVISED TRAUMA SCORE UNTUK MENILAI MORTALITAS PADA PASIEN TRAUMA:SYSTEMATIC REVIEW2024-07-22T05:41:42+00:00afifah laksmita sariafifahlaksmitas@gmail.comlutfi arofatul inayahlutfiarofa@gmail.comekan faozief666@ums.ac.id<p>Trauma merupakan penyebab terbesar ketiga kematian dan kecacatan. Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab cedera akibat. Adapun berbagai macam jenis trauma salah satunya adalah trauma kepala. Beberapa langkah yang cukup penting untuk mencegah kematian pasien trauma Salah satu alat untuk mengukur tingkat keparahan trauma pada pasien trauma yaitu <em>Revised Trauma Score </em>(RTS). Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui penerapan penilaian <em>Revised Trauma Score</em> (RTS) terhadap nilai mortalitas pada pasien trauma, serta untuk menentukan kecocokan alat RTS jika digunakan di IGD. Metode yang digunakan adalah <em>systematic review</em> dengan mencari jurnal pada database Pubmed, Sciencedirect dan willey online dalam kurun waktu 2021-2023. Desain jurnal mengacu pada desain eksperimental atau percobaan langsung kepada responden dengan tindakan keperawatan secara langsung,full-text. Hasil dari review ini adalah RTS dibuktikan memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menilai mortalitas pasien dengan trauma, termasuk didalamnya penilaian GCS, tekanan darah dan laju pernapasan.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1286EFEK KESEHATAN BAKTERI ASAM LAKTAT ASIDOFILIK YANG TERDAPAT PADA MAKANAN: REVIEW2024-07-22T05:42:36+00:00Bastian Novabastiannova@ae.unand.ac.idEpi Supri Wardisupriwardi.epi@gmail.com<p>Kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan telah meningkatkan minat global terhadap bakteri asam laktat (BAL) asidofilik. Mengingat manfaat baru yang telah diberikan oleh mikroorganisme probiotik dalam beberapa tahun terakhir, percepatan dalam upaya untuk mengidentifikasi BAL asidofilik probiotik baru, efisien, dan menjanjikan tidaklah mengherankan. Salah satu upaya ini adalah untuk menentukan senyawa bioaktif yang dihasilkan oleh BAL asidofilik yang terdapat pada makanan. Tinjauan literatur sebelumnya belum mengerucutkan pembahasan terhadap senyawa-senyawa bioaktif yang dihasilkan oleh BAL asidofilik sebagai salah satu kelompok bakteri asam laktat. Oleh karena itu, tinjauan ini memberikan perhatian pada aspek-aspek yang kurang dikenal dari BAL asidofilik yang terdapat pada makanan dan senyawa yang mereka lepaskan, menjelaskan pertanyaan-pertanyaan penting yang belum terjawab, serta membahas efek kesehatan yang dapat BAL asidofilik tersebut berikan.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1294PEMETAAN RISIKO KEJADIAN DIFTERI DI PROVINSI SUMATERA SELATAN2024-05-19T06:24:30+00:00Nyayu Septianyayuseptia@gmail.comFeranita Utamaferanita@fkm.unsri.ac.id<p>Difteri merupakan penyakit menular yang dapat menimbulkan KLB/Wabah. Salah satu respon terhadap KLB/Wabah berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024 adalah dengan melakukan pemetaan risiko. Provinsi Sumatera Selatan adalah provinsi dengan daerah kabupaten/kota yang memiliki ketiga kategori risiko penyakit difteri: rendah, sedang, dan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemetaan risiko dan nilai indikator penilaian risiko difteri di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan kabupaten/kota yang berisiko tinggi difteri adalah Kabupaten Banyuasin, yang berisiko sedang difteri adalah Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara, Kota Pagar Alam, dan Kota Palembang. Sedangkan kabupaten/kota lain berisiko rendah difteri. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan indikator ancaman, kerentanan, dan kapasitas difteri di Provinsi Sumatera Selatan didominasi abai dan rendah sehingga diketahui rata-rata Provinsi Sumatera Selatan memiliki risiko rendah terhadap penyakit difteri. Pemerintah Sumatera Selatan dapat meningkatkan kapasitas seperti meningkatkan ketersediaan anti difteri serum, meningkatkan kapasitas laboratorium dan rumah sakit, serta meminimalisir kerentanan sebagai bentuk antisipasi terhadap kejadian penyakit difteri di Provinsi Sumatera Selatan.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1295PARTISIPASI SUAMI DALAM KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI INDONESIA: SYSTEMATIC REVIEW2024-05-19T06:15:05+00:00M. Akbar Alwimuh.akbaralwi@gmail.comHadzmawaty Hamzahakbaralwi@unimerz.ac.idNining Ade Ningsihakbaralwi@unimerz.ac.idUlfah Mahfudahakbaralwi@unimerz.ac.id<p><em>Maternal Mortality Rate is an indicator of public health status. Maternal death can be prevented by maximizing antenatal care (ANC) visits.Participation of husband is very important to assist pregnant women access ANC. The aim of this study was to determine the factors that influence husbands' involvement in antenatal care visits. This research is a systematic review by searching literaturs on Google Scholar based on the purpose of this research. The articles selected in this research are articles published in 2015-2023. The resuls of this study revealed that husband and wife's age, husband and wife's education, husband and wife's occupation, income, knowledge, pregnancy status, area of residence, social status/wealth, and parity are factors that influence husbands' participation in ANC visits. Based on the results of this research, it is necessary to provide information to husbands regarding the benefits of ANC and the importance of carrying out ANC as an effort to prevent maternal death.</em></p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1324HUBUNGAN TUMOR BUDDING DENGAN KEJADIAN METASTASIS KELENJAR GETAH BENING PADA PENDERITA ADENOKARSINOMA KOLOREKTAL2024-05-19T06:23:08+00:00Gina Andyka Hutasoitginaandyka@gmail.comUpik Anderiani Miskadginaandyka@gmail.comMuhammad Husni Cangaraginaandyka@gmail.comSyarifuddin Wahidginaandyka@gmail.comDjumadi Achmadginaandyka@gmail.comSuryani Tawaliginaandyka@gmail.com<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Adenokarsinoma kolorektal adalah karsinoma yang ditemukan pada kolon dan/atau rektum. Salah satu gambaran histopatologi yang penting pada adenokarsinoma kolorektal adalah tumor budding. Tumor budding adalah adanya sel tumor tunggal atau kelompok kecil hingga empat sel dalam stroma tumor. Keberadaan entitas tumor budding terkait dengan invasi limfovaskular dan metastasis pada kelenjar getah bening. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tumor budding dengan kejadian metastasis kelenjar getah bening pada penderita adenokarsinoma kolorektal di Makassar tahun 2021-2023. Metode penelitian adalah observasi analitik dengan desain cross sectional. Enam puluh empat sampel diperiksa menggunakan mikroskop cahaya Olympus CX-43 dan dianalisis statistik dengan uji Chi-square menggunakan SPSS 27. Dari 64 sampel, terdapat sampel low grade tumor budding tanpa metastasis kelenjar getah bening sebanyak 10 sampel (90,9%) dan dengan metastasis kelenjar getah bening sebanyak 1 sampel (9,1%). Sampel intermediate grade tumor budding tanpa metastasis kelenjar getah bening sebanyak 18 sampel (75,0%) dan dengan metastasis kelenjar getah bening sebanyak 6 sampel (25,0%). Sedangkan sampel high grade tumor budding tanpa metastasis kelenjar getah bening sebanyak 13 sampel (44,8%) dan positif metastasis kelenjar getah bening sebanyak 16 sampel (55,2%). Terdapat hubungan yang bermakna antara tumor budding dengan kejadian metastasis kelenjar getah bening pada adenokarsinoma kolorektal (p=0,009).</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1356FAKTOR- FAKTOR RISIKO KEMATIAN IBU DI BEBERAPA NEGARA BERKEMBANG “LITERATURE REVIEW”2024-05-19T06:14:27+00:00Ayu Pratiwi Putuayupratiwie89@gmail.comDwi Sarwani Sri Rejekiayupratiwie89@gmail.comSiwi Pramatamaayupratiwie89@gmail.com<p><strong><em>ABSTRAK</em></strong></p> <p><em>Tingkat kematian ibu di setiap negara sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang menunjukkan bahwa faktor risiko yang memengaruhi kematian ibu tidak seragam di setiap wilayah. Tujuan kajian literature ini </em><em>ingin mengetahui factor resiko kematian ibu di beberapa wilayah negara berkembang. Metode Penelitian dilakukan dengan mereview artikel yang dipilih dengan search engine melalui </em><em>Google Scholar, PubMed, and ScienceDirect </em><em>dengan memasukan kata kunci factor resiko,kematian ibu,negara berkembang dan asia. Proses pencarian hingga pengeksklusian artikel- artikel yang digunakan untuk review literatur ini menggunakan metode PRISMA. Artikel penelitian yang dipublikasikan diambil mulai dari tahun 2016-2023. Hasil literature review </em><em>menunjukkan </em><em>10 artikel membahas resiko kematian ibu di negara Indonesia, Ethiopia, Timor Leste, Nigeria, Afrika Selatan, Nepal, Srilanka, India, Myanmar. Negara dengan Maternal Mortality Ratio yang lebih tinggi (Nigeria: 2,085/100.000) kelahiran hidup umumnya menghadapi tantangan yang lebih besar dalam penanganan kesehatan ibu, seperti akses terbatas ke layanan kesehatan yang berkualitas, kurangnya kesadaran akan pentingnya perawatan maternal,dan faktor sosio-ekonomi yang mempengaruhi akses dan kualitas perawatan kesehatan. Sedangkan negara dengan Maternal Mortality Ratio yang lebih rendah ( Sri Lanka: 30,2/100.000 kelahiran hidup) cenderung memiliki sistem kesehatan yang lebih baik,akses yang lebih baik ke layanan kesehatan,dan tingkat kesadaran yang lebih tinggi dalam masyarakat tentang pentingnya perawatan maternal. </em></p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1379PENGARUH MEROKOK ELEKTRIK TERHADAP PENYAKIT LAMBUNG : LITERATURE REVIEW2024-05-19T06:12:56+00:00Syifa Nurhamidahsyifanurhmdh31@gmail.comPopi Sophiapopisopiah@upi.eduAyu Prameswari Kusuma Astutiayuastuti@upi.edu<p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Rokok elektrik atau </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">vape</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> diluncurkan sebagai izin dari rokok konvensional. Namun, seiring berjalannya waktu pro dan kontra dari rokok elektrik bermunculan. Baik dari penggunaan rokok elektriknya ataupun dampaknya. Pengguna rokok elektrik di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan usia. Anak-anak sampai dengan kelompok dewasa tercatat sudah mulai menggunakan rokok elektrik. Penggunaan rokok elektrik tersebut sangat mempengaruhi. </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Tinjauan sistematis</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih akurat terkait dampak rokok elektrik terhadap penyakit lambung. Pencarian artikel dilakukan dengan menggunakan kata kunci Rokok Elektrik, Rokok Elektrik, Vaping, Gastritis dan GERD. Cakupan artikel yang dipilih terbitan pada tahun 2019-2024. Hasil penelitian diperoleh 4 artikel penelitian, dimana diperoleh 3 artikel yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan rokok elektrik dengan penyakit lambung. Dan 1 artikel menunjukkan hasil penggunaan vape hanya nikotin, kemungkinan memiliki gejala gastrointestinal yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak pernah menggunakan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu rokok elektrik tidak memiliki pengaruh terhadap penyakit lambung seperti GERD. Meski demikian, adanya tanda gejala pada sistem pencernaan sebagai manifestasi klinis penyakit lambung harus tetap diwaspadai. Untuk selanjutnya diperlukan adanya penelitian lanjutan mengenai rokok elektrik pada penyakit lambung dengan desain penelitian yang berbeda.</span></span></p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1385MOTIVASI DAN KOMITMEN TIM PENDAMPING KELUARGA TERHADAP KINERJA PENDAMPINGAN KELUARGA BERESIKO STUNTING 2024-05-19T03:51:02+00:00Sri Suryanisrisuryani13@gmail.com<p>Tim Pendamping keluarga (TPK) dibentuk untuk melakukan serangkaian kegiatan pendampungan mulai dari calon pengantin hingga anak usia 59 bulan. Provinsi Lampung merupakan salah satu dari 100 Kota/Kabupaten yang dintervensi untuk program Percepatan Pencegahan <em>Stunting</em> melalui TPK. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja tim pendamping keluarga dalam pendampingan keluarga beresiko stunting. Penelitian kuantitatif dengan rancangan survey analitik dan pendekatan <em>cross sectional</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Desa Negararatu Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 30 responden, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total populasi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang dibagikan melalui <em>google form</em>. Analisa bivariat yang digunakan yaitu <em>Chi square. </em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi Tim pendamping keluarga sebagian besar dikategorikan sedang, komitmen responden sebagian besar rendah, dan kinerja responden paling banyak dikategorikan optimal. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja tim pendamping keluarga dan ada hubungan yang signifikan antara komitmen terhadap kinerja tim pendamping keluarga dalam pendampingan keluarga beresiko <em>stunting. </em>Hasil penelitian ini dapat digunakan agar rutin melakukan monitoring dan evaluasi terhadap komponen tugas pokok dan fungsi yang tidak pernah dilakukan</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1389MODEL PENGUKURAN INDEX MASSA TUBUH TERHADAP KELUHAN NYERI PINGGANG PADA IBU HAMIL DI WILAYAH JAKARTA SELATAN2024-07-22T05:43:28+00:00Fitrah Ivana Paisalfitrah.ivana@gmail.comEndah Dian Marlinamarlina.endahdian@gmail.comRasumawati Rasumawatirasumawatinurdjaya@gmail.comDiyan Indrayanidiyan.indrayani@gmail.comHidayanti Arifuddinantyhiday@gmail.com2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1392PENGARUH PRODUKTIVITAS KERJA TERHADAP INTESITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PEKERJA MESIN PEMBANGKIT LISTRIK DI PT PLN (PERSERO) UPK LOMBOK2024-05-19T03:47:37+00:00Yayu angrianialyn30274@gmail.comMuhammad Nawawiyayuangriani@politeknikmfh.ac.idIdham Halidyayuangriani@politeknikmfh.ac.id2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)http://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/view/1393KARAKTERISTIK KLINIS ENDOFTALMITIS EKSOGEN DI PUSAT RUJUKAN SEKUNDER PROVINSI SUMATERA SELATAN2024-07-22T05:40:07+00:00Putri Nilam Sariputrinilamsari.md@gmail.comWira Dharma Utamaputrinilamsari.md@gmail.com<p>Kejadian kebutaan di Indonesia mencapai 3,0%, dengan prevalensi pada usia diatas 30 tahun berkisar antara 1,7 – 4,4% yang disebabkan oleh salah satu gangguan penglihatan yang dikenal sebagai endoftalmitis. Endoftalmitis merupakan suatu penyakit inflamasi intraokular yang melibatkan bilik mata anterior dan posterior yang dapat terjadi secara eksogen dan endogen. Penelitian ini bertujuan untuk menilai karakteristik pasien endoftalmitis di Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa distribusi karakteristik pasien endoftalmitis memiliki rata – rata usia 54 tahun dan mayoritas pasien endoftalmitis adalah laki-laki (n = 44; 66,67%). Berdasarkan penyebab, sebagian besar pasien endoftalmitis diakibatkan oleh infeksi (n = 49; 74,24%) dan 17 orang pasca operasi. Selain itu, ditemukan juga bahwa pasien endoftalmitis memiliki visus di mata yang sakit <em>no light perception </em>pada 16 orang (24,24%), <em>light perception </em>pada 24 orang (36,36%), 1/300 pada 22 orang (33,33%) dan 1/60 pada 4 orang (6,06%). Sedangkan pada pasien yang menjalani pemeriksaan laboratorium diketahui mikroorganisme penyebab dari endoftalmitis didominasi oleh campuran bakteri dan jamur (n = 11; 16,67%). Pada anamnesis untuk mengetahui riwayat penyakit sistemik, hanya 16 orang (24,24%) yang memiliki riwayat penyakit sebelum terdiagnosis endoftalmitis.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)