https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/issue/feedJurnal Medical Profession (Medpro)2024-11-21T07:13:47+00:00Nasirredaksi.medpro@gmail.comOpen Journal Systems<p align="justify"><strong><img style="float: left; width: 190px; margin-top: 8px; margin-right: 10px;" src="https://jurnal.fk.untad.ac.id/public/site/images/admin/medpro.png" height="264" /></strong></p> <p align="justify"><strong><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Jurnal Medical Profession (Medpro) </span></span></strong><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">adalah </span></span><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">p</span></span>eer-reviewed jurnal dalam bidang Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang menerbitkan artikel penelitian, literature review dan laporan kasus. Jurnal MedPro mencakup Ilmu Kedokteran, Ilmu Biomedis, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Management dan Pelayanan Kesehatan, Asuransi Kesehatan, Kebidanan, Keperawatan dan bidang kesehatan lainnya.</p> <p align="justify">Dikelolah oleh Fakultas Kedokteran dengan Penerbit Universitas Tadulako. <a href="http://u.lipi.go.id/1542958954" target="_blank" rel="noopener">P-ISSN: <span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">2656-761X</span></span></a> and <a href="http://u.lipi.go.id/1542958954" target="_blank" rel="noopener">e-ISSN </a><a style="text-decoration: NONE;" href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&&&&&2655-7584" target="baru">2655-7584</a>.</p> <p align="justify"><strong><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Jurnal Medical Profession (Medpro)</span></span> </strong>terbit 4 kali dalam setahun.</p>https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1636DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK LAKI-LAKI USIA 2 TAHUN: LAPORAN KASUS2024-11-20T05:23:37+00:00Ribka Aprilia Mangiriribkaaprilia8@gmail.comHaryanty Kartini Hkoi34zuru@gmail.comRahmakoi34zuru@gmail.comSuldiahkoi34zuru@gmail.comAry AnggaraAryanggaraara@gmail.com<p><strong><em>Pendahuluan: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Infeksi dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, termasuk dalam famili Flaviviridae dan terdapat 4 serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, serta DEN-4. Infeksi dengue ditularkan oleh nyamuk betina Ae. aegypti juga Ae. albopictus.</span></em></p> <p><strong><em>Laporan Kasus: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Seorang pasien anak berusia 2 tahun 9 bulan datang ke RSUD Undata Palu dengan keadaan demam hari ke 4 keluhan disertai sakit kepala,mimisan, nafsu makan dan minum menurun. Pada kondisi pasien berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang di diagnosis dengan Demam Berdarah Dengue. Pasien selanjutnya diobservasi di ruang perawatan Catelia. Pasien akhirnya dipulangkan karena sudah membaik setelah dirawat selama 7 hari dan keadaan stabil, dengan pemberian edukasi kepada ibu anak dan keluarga, serta kontrol rutin di Poli untuk mengevaluasi kondisi dan tumbuh kembang anak.</span></em></p> <p><strong><em>Kesimpulan: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Infeksi virus dengue merupakan salah satu penyakit dengan vektor nyamuk yang paling penting di seluruh dunia terutama di daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini mempunyai spektrum klinis dari asimptomatis, undifferentiated febrile illness, demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD). Pasien dengan penyakit DBD umumnya disertai dengan tanda-tanda demam 2-7 hari yang di ikuti dengan mual muntah serta terjadi perdarahan seperti epistaksis. Hasil dari pemeriksaan penunjang terdapat trombositopenia dan hematokrit meningkat, dan tatalaksana yang diberikan kepada pasien yaitu terapi cairan serta pengobatan symptomatis lainnya.</span></em></p>2024-11-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro)https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1637MANAJEMEN ANESTESI PERIOPERATIF PASIEN MOLA HIDATIDOSA DENGAN HIPERTIROIDISME YANG MENJALANI HISTEREKTOMI2024-11-20T05:39:10+00:00Muhammad Syafi’imuhsyafii54@gmail.comImtihanah Amriimtihan_anastesi@gmail.comSofyan Bungalokoi34zuru@gmail.comFaridnankoi34zuru@gmail.comAjutorkoi34zuru@gmail.comMuhammad Nasirmuhammadnasirtuwopaolai@yahoo.co.id2024-11-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro)https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1638SIFILIS KONGENITAL: LAPORAN KASUS2024-11-20T05:40:24+00:00Matahari Bunga Permata Hatimataharibunga030@gmail.comMuhammad Nasirmuhammadnasirtuwopaolai@yahoo.co.idM. SabirMsabiruntad16@gmail.comVera Diana Towidjojoveradianaveradiana1@gmail.com<p><em><span style="font-weight: 400;">Sifilis merupakan penyakit Infeksi Menular Seksual yang disebabkan oleh Treponema Pallidum yang dapat menginfeksi dengan cara menurun dari ibu yang menularkan ke janin yang dikandungnya. WHO memperkirakan kejadian sifilis diseluruh dunia 10 s/d 12 juta kasus setiap tahunnya, Europa menunjukkan lebih dari 20% wanita terinfeksi sifilis adalah wanita hamil, dan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2017 terdapat 3.295 kasus yang terkonfirmasi sifilis selama kehamilan. Seorang bayi perempuan usia 4 hari dilahirkan oleh ibu yang terdiagnosis sifilis stadium II yang tidak mendapatkan pengobatan adekuat, Diagnosis sifilis kongenital ditegakkan berdasarkan anamnesis riwayat ibu yang menderita sIfilis tanpa pengobatan yang adekuat, atau uji serologis positif, atau pada pemeriksaan mikroskop lapangan pandang gelap ditemukan bakteri Treponema pallidum dalam cairan tubuh. Pada pemeriksaan fisis didapatkan ikterik, hepatosplenomegali, anemia, trombo sitopenia, kelainan gambaran radiologis tulang panjang, dan kelainan pada cairan serebro spinalis. Pada pasien diberikan tatalaksana penisilin Prokain 100 000 unit per hari intramuskular selama 10 hari berturut-turut. Direncanakan pemantauan secara klinis setiap bulan sampai bulan ke-3, selanjutnya bulan ke-6 dan ke-12 sesudah pengobatan. Pemantauan serologi VDRL pada bulan ke-3 dan ke-6. </span></em></p>2024-11-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro)https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1639UNDENSENSUS TESTIS BILATERAL: LAPORAN KASUS2024-11-20T05:43:30+00:00Tri Sonyatrisonya20@gmail.comMuhammad Ardi Munirardi.spot@gmail.com Amirah Basrykoi34zuru@gmail.comBudi Dharmono Tulakabuditulaka@gmail.com<p><strong><em>Latar Belakang: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Undesensus testis (UDT) didefinisikan sebagai ketiadaan testis pada kantong skrotum akibat dari kegagalan pada proses testis yang seharusnya turun dari rongga abdomen ke kantong skrotum</span></em></p> <p><strong><em>Laporan kasus:</em></strong><em><span style="font-weight: 400;"> Laporan kasus ini menjelaskan tentang pasien laki-laki berusia 2 tahun yang mengalami Undensesnsus testis bilateral. Pada anamnesis pasien mengeluhkan skrotum tidak ada pada buah zakar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU: Sakit sedang, dengan kesadaran compos mentis. Tanda-tanda vital dalam batas normal. USG Scrotal menunujukkan tidak tampak struktur testis pada cavum scrotum dextra et sinistra dan didapakan tampak struktur testis terletak diatas cavum scrotum dan dibawah inguinal dextra et sinistra . Lalu dilakukan tatalaksana pembedahan yaitu orkidopeksi</span></em></p> <p><strong><em>Kesimpulan:</em></strong><em><span style="font-weight: 400;"> Pasien didiagnosis dengan Undensensus testis bilateral. Tatalaksana pembedahan orchiopexy masih menjadi terapi pilihan dengan angka kesuksesan lebih tinggi dibandingkan terapi hormonal yang saat ini tidak lagi direkomendasikan.</span></em></p>2024-11-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro)https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1640DEATH OF ARRIVAL (DOA) AKIBAT CEDERA KEPALA PADA KECELAKAAN KERJA: LAPORAN KASUS2024-11-20T06:47:46+00:00Muh. Ilham Hidayatilhamhidayat852@gmail.comMuhammad Ardi Munirardi.spot@gmail.comRosa Dwi Wahyunirosadwt@gmail.com Jenny Sampejenny_sampe@gmail.com<p><em><span style="font-weight: 400;">DOA atau death of arrival merupakan suatu kondisi pasien tiba di rumah sakit dalam kondisi mati klinis dan tanpa upaya resusitasi. Kasus DOA sering disebabkan karena cedera kepala atau trauma capitis akibat dari peristiwa kecelakaan. Seorang pasien laki- laki 62 tahun dibawa oleh polisi ke RSUD Luwuk Kab. Banggai dalam kondisi meninggal dunia akibat dari kecelakaan kerja. Kronologi kecelakaan terjadi pada tanggal 24 November 2022 bertempat di PT. INDOMARIO, Kel. Tombang permai. Saat kejadian pasien berada di dalam mesin pengaduk semen (Molen cor) yang sedang tidak beroperasi. Saat hendak keluar, setengah badan pasien bagian atas telah condong keluar bersamaan dengan mesin kehilangan keseimbangan sehingga berputar secara pasif, kemudian korban terjatuh, sehingga ujung dari mesin membentur kepala dan leher korban. Sebab kematian jenazah akibat trauma benda tumpul dan mekanisme kematian terjadi karena perdarahan dan mati batang otak</span></em></p>2024-11-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro)https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1646PRURIGO NODULARIS : LAPORAN KASUS2024-11-21T05:59:37+00:00Nadiyah Alifa Sarifadiguw48@gmail.comM. SabirMsabiruntad16@gmail.comHaerani Harunqueen196um@gmail.comNur Syamsinursyamsiyusuf@gmail.comRahmarahma2014@gmail.comRia Sulistianaria@untad.cm<p><em><span style="font-weight: 400;">Prurigo nodularis (PN) adalah kondisi peradangan kronis pada kulit ditandai dengan adanya beberapa lesi nodular yang terdistribusi secara simetris disertai dengan pruritus yang intens dan kebiasaan menggaruk. Seorang pria berumur 50 tahun datang dengan keluhan muncul bentol pada kedua tangan dan kaki yang berwarna kecoklatan dan disertai dengan rasa gatal sejak 5 bulan yang lalu. Gatal dirasakan hilang timbul, terkadang memberat jika berkeringat. Pada pemeriksaan fisik dermatologi pada di regio brachii sampai antebrachii dextra et sinistra dan di regio cruris dextra et sinistra terdapat nodul eritematous dan hiperpigmentasi sirkumsripta, disertai makula hiperpigmentasi, jumlah multipel dengan ukuran milier sampai lentikular dan sebaran bilateral diskret.</span></em></p>2024-11-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro)https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1641DEMAM TIFOID PADA REMAJA LAKI-LAKI USIA 18 TAHUN2024-11-20T08:50:21+00:00Alif Tibia Zuhdiparampasialif@gmail.comSarniwaty Kamissykoi34zuru@gmail.comTri Setyawatitridentist@gmail.comImtihanah Amrikoi34zuru@gmail.com<p><strong><em>Pendahuluan: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Demam tifoid merupakan penyakit infeksi bersifat sistemik yang disebabkan oleh mikroorganisme Salmonella enterica serotipe typhi yang dikenal dengan Salmonella typhi. Demam tifoid merupakan penyakit yang sering didapatkan di Indonesia. Demam tifoid mengakibatkan sejumlah komplikasi.</span></em></p> <p><strong><em>Laporan kasus: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Pasien laki-laki usia 18 tahun masuk RSUD Undata dengan keluhan febris sejak ± 1 minggu SMRS. Febris yang dirasakan bersifat intermitten. Febris disertai nausea, vomitus dan nyeri epigastric. Pasien merasa lemas seluruh badan dan merasakan myalgia Pasien juga mengeluhkan konstipasi sejak 3 hari yang lalu. BAK dalam batas normal. Pada wajah didapatkan warna pucat dan lidah tifoid, pada abdomen didapatkan penurunan bunyi peristaltik usus dan nyeri tekan pada regio epigastrik.</span></em></p> <p><strong><em>Kesimpulan: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Pasien ini didiagnosis dengan diagnosis demam tifoid, yang dilihat berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada pasien ini dilakukan tatalaksana dengan pemberian obat.</span></em></p>2024-11-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro)https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1647ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE PADA PASIEN DENGAN TETRALOGY OF FALLOT: LAPORAN KASUS2024-11-21T06:00:18+00:00Jumrianajumriana812@gmail.comHasanuddinkoi34zuru@gmail.comTri Setyawatitridentist@gmail.comFaridnankoi34zuru@gmail.com<p><strong><em>Pendahuluan: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Acute Decompensanted Heart Failure</span></em> <em><span style="font-weight: 400;">(ADHF) merupakan perburukan dari gagal jantung dengan onset cepat dan tiba-tiba. Gangguan akut atau subakut pada ADHF membuat mekanisme kompensasi menjadi kewalahan, sehingga mengakibatkan tanda dan gejala peningkatan tekanan pengisian ventrikel kiri atau kanan, yang menyebabkan gejala dyspnea dan edema perifer. </span></em></p> <p><strong><em>Laporan kasus:</em></strong><em><span style="font-weight: 400;"> Pasien laki-laki datang dengan keluhan sesak napas, sianosis pada wajah dan ektermitas, nyeri dada tembus belakang dan kadang menjalar ke lengan kiri. Keluhan dirasakan terutama pada malam hari saat beristirahat. Keluhan lain berupa perut kembung, mual, muntah, batuk berlendir. Tampak clubbing finger dan nyeri pada kedua mata. BAK tidak lancar. Riwayat penyakit jantung sejak usia 8 bulan, lahir kembar cukup bulan dengan BBL 2,5 kg. Ibu pasien riwayat hipertensi terkontrol. Pasien di diangnosis dengan Acute Decompensanted Heart Failure ec Tetralogy of Fallot</span></em></p> <p><strong><em>Kesimpulan:</em></strong><em><span style="font-weight: 400;"> Pasien ini didiagnosis dengan diagnosis ADHF, yang dilihat berdasarkan gejala dan tanda pasien. Berdasarkan kriteria forrester pasien termasuk kelas IV yaitu Cold and wet. Terapi yang dapat diberikan meliputi kombinasi diuretik, vasodilator, dan terkadang inotropik untuk pasien syok, yang semuanya bertujuan untuk mencapai status euvolemia dan perfusi yang adekuat bagi pasien.</span></em></p>2024-11-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro)https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1648KONDILOMA AKUMINATUM PADA PENIS DENGAN GAMBARAN LESI PAPULAR : LAPORAN KASUS2024-11-21T06:19:58+00:00Wasilatul Saadahwasilajuni@gmail.comSeniwaty Ismailkoi34zuru@gmail.comAsrawati Sofyanasrawati28sofyan@gmail.comMuhammad Ardi Munirardi.spot@gmail.com<p><strong><em>Pendahuluan: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Kondiloma akuminatum atau biasa disebut kutil kelamin adalah lesi berbentuk papilomatosis, dengan tampakan klinis seperti bunga kol, yang umumnya disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) tipe 6 dan 11, terdapat pada daerah kelamin dan atau anus</span></em></p> <p><strong><em>Laporan kasus: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Laporan ini memaparkan kasus pasien perempuan usia 26 tahun dengan kondiloma akuminatums, bagaimana prinsip menajemen dan terapi pada pasien tersebut.</span></em></p> <p><strong><em>Kesimpulan: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Prinsip dasar menajemen dan terapi pasien ini adalah memberikan terapi topikal untuk menghilangkan lesi yang tampak</span></em></p>2024-11-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro)https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1649SKABIES: LAPORAN KASUS2024-11-21T06:20:38+00:00Vianney Paskaliavianneypaskalia04@gmail.comAry AnggaraAryanggaraara@gmail.comVera Diana Towidjojoveradianaveradiana1@gmail.comNur Syamsinursyamsiyusuf@gmail.comFauziah Agnifauziahagni@gmail.com<p><em><span style="font-weight: 400;">Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei var. hominis. Secara global, prevalensi skabies tinggi di negara tropis. Skabies dapat ditularkan melalui kontak langsung dan tidak langsung dengan prevalensi terbesar pada usia anak, populasi padat penduduk, sanitasi dan higienitas yang buruk. Gejala dan tanda skabies berupa lesi papul, vesikel, nodul disertai gatal saat malam har. Pasien perempuan usia 18 tahun datang dengan keluhan bentol-bentol berwarna kemerahan hampir seluruh bagian tubuh, yang dialami sejak kurang lebih 1 tahun terakhir. Pasien mengatakan awalnya muncul bentol-bentol pada ekstremitas atas dan menyebar ke eksremitas bawah hingga ke bagian tubuh. Pruritus hampir seluruh bagian tubuh. Pasien mengatakan bentol-bentol kemerahan 1 minggu terakhir berubah warna menjadi kehitaman. Pasien mengalami pruritus nokturnal sehingga pasien sulit untuk beristirahat. Pruritus yang dirasakan oleh pasien membuat pasien menggaruk kulit hingga timbul luka akibat garukan yang sudah lama. Sebelum pasien mengeluhkan pruritus, bermula dari tetangga pasien yang mengalami keluhan gatal dan ditularkan ke anak pasien kemudian tertular ke pasien. Pada pemeriksaan dermatology Tampak makula hiperpigmetasi berbatas tegas, papul multiple, ukuran miliar hingga lentikular, tersebar diskret pada ekstremitas atas dan bawah. Pengobatan lini pertama skabies adalah dengan obat topikal krim permetrin 5%.</span></em></p>2024-11-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro)https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1650DERMATITIS SEBOROIK: LAPORAN KASUS2024-11-21T06:39:58+00:00Sukarsi Endang LestariSukarsiendang123@gmail.comAsrawati Sofyanasrawati28sofyan@gmail.comAmirah Basryardi.spot@gmail.com<p><em><span style="font-weight: 400;">Dermatitis seboroik adalah penyakit kulit kronis yang ditandai peradangan, rasa gatal dan skuama pada area kulit dominan kelenjar sebasea, kulit kepala, wajah dan badan. Dermatitis ini dikaitkan dengan malassezia, terjadi gangguan imunologis mengikuti kelembaban lingkungan, perubahan cuaca, ataupun trauma. Umumnya diawali sejak usia pubertas, dan memuncak pada umur 40 tahun, dengan predominansi seks pada pria. Tanda klinis khas lesi eksema dengan skuama kuning berminyak di area predileksi. Pengobatan tidak menyembuhkan secara permanen sehingga terapi dilakukan berulang saat gejala timbul. Pengobatan yang diberikan dapat berupa kortikosteroid dan antijamur topikal yang dikombinasi.</span></em></p>2024-11-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro)https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1651SINDROM STEVEN JOHNSON: LAPORAN KASUS2024-11-21T06:51:01+00:00I Ketut Dwi Adidwiadi395@gmail.comNur Syamsinursyamsiyusuf@gmail.comJunjun FitrianiAnie_ncphalon@yahoo.co.idNyoman Sumiatikoi34zuru@gmail.com<p><em><span style="font-weight: 400;">Sindrom Stevens Johnson (SSJ) yang merupakan reaksi merugikan kulit parah (SCAR) yang jarang terjadi dan termasuk dalam kelainan hipersensitivitas tipe IV. Pasien wanita berusia 43 datang rumah sakit dengan keluhan erosi eritematosa pada kelopak palpebra, labium oris dan abdomen yang dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, keluhan disertai pruritus dirasakan pada lesi, pada status dermatologis didapatkan Regio fascialis: palpebra inferior bilateral: tampak makula eritematosa disertai krusta, lentikuler, batas difus, tersusun diskret. Regio colli: tampak adanya makula hingga patch eritematosa, krusta dengan tepi difus, polisiklik. Regio abdomen: tampak patch hiperpigmentasi, erosi eritematosa bentuk tidak teratur plakat sirkumkripta hingga skuama halus, ukuran miliar, tersebar diskret, disertai dengan erosi. Sebelumnya pasien riwayat berobat ke klinik, pasien juga mengalami demam selama 3 hari sebelumnya dan sempat yang membaik saat minum obat yang di beli pasien.</span></em></p>2024-11-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro)https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1652PREVELENSI DERMATITIS ATOPIK: LAPORAN KASUS2024-11-21T06:55:49+00:00Wisnu Yusron Muhlasinwisnuucon45@gmail.comAsrawati Sofyanasrawati28sofyan@gmail.comRahmarahma2014@gmail.comAjutorkoi34zuru@gmail.com<p><strong><em>Pendahuluan: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Peradangan kulit yang disebut dermatitis atopik (DA), juga dikenal sebagai eczema atopik, adalah dermatitis yang terus-menerus, disertai rasa gatal, yang mengenai beberapa area tubuh tertentu, terutama di wajah pada bayi dan bagian fleksural ekstremitas pada anak. prevalensi dermatitis atopik berkisar antara 0,3% dan 20,5% di 56 negara. Prevalensi DA pada orang dewasa berkisar antara 1 hingga 3 persen, dengan perbandingan antara laki-laki dan perempuan 1,3:1. Di negara-negara industry lainnya, DA sebesar 10-20% pada anak-anak di Amerika Serikat, Eropa Utara dan Barat, Afrika, Jepang, dan Australia. Pada anak-anak, prevalensinya 5-15%, dan pada orang dewasa 2-10 %. DA pada dewasa Amerika 0,9%. Terapi dermatitis atopik harus mencakup pencegahan dan pengobatan sekaligus, karena kondisi ini bersifat jangka panjang dan sering kambuh.</span></em></p> <p><strong><em>Laporan Kasus: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">laporan kasus ini terdiri dari 7 kasus yang terdiagnosis dermatitis atopik menurut kriteria Hanifin-Rajika dengan memenuhi kriteria mayor-minor, prevelensi pada kasus ini mulai dari usia 3 bulan sampai usia 62 tahun. Setiap kasus memiliki efloresensi yang berbeda, tampakan makula eritematous dapat ditemukan pada pada bayi dan anak, sedangkan pada usia dewasa memiliki efloresensi makula hiperpigmentasi</span></em></p>2024-11-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro)https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1653ONIKOMIKOSIS: LAPORAN KASUS2024-11-21T07:05:12+00:00Yayang Minansalyayangminansal4@gmail.comM. SabirMsabiruntad16@gmail.comAry AnggaraAryanggaraara@gmail.comMuhammad Nasirmuhammadnasirtuwopaolai@yahoo.co.idMayabi Pratikamayabiprtk@gmail.com<h1><span style="font-weight: 400;">Onikomikosis adalah infeksi jamur pada kuku yang disebabkan oleh dermatofita berkisar 60-70%, jamur non-dermatofita (NDM) berkisar 20%, dan ragi (yeast) berkisar antara 10-20%. Seorang wanita berusia 48 tahun berkunjung dengan keluhan kerusakan pada kuku di tangan dan kaki sejak </span><span style="font-weight: 400;">+</span><span style="font-weight: 400;"> 5 bulan. Awalnya, pasien mengalami gatal di jari-jari kaki dan tangan, pasien sering terpapar air dalam jangka waktu yang lama. Akibatnya, kuku menjadi rusak, kering, rapuh, berwarna kekuningan, dan permukaannya tidak rata. Pasien juga memiliki riwayat diabetes melitus tipe 2 yang tidak terkontrol.</span></h1> <h1><span style="font-weight: 400;">Pada pemeriksaan effloresensi di ektremitas atas regio manus dan regio peids dextra et sinistra digiti I, II, III, IV dan V tampak diskromasi kuku kuning kecoklatan, permukaan kuku tidak rata, rapuh, terjadi thicening nail plate, hilangnya kutikula, disertai pembengkakan pada lipatan kuku dan tampak disekitar kuku. Rencana terapi medikamentosa yang diberikan secara topikal yakni itrakonazol dengan dosis denyut 400mg/hari selama seminggu setiap bulan dalam 2-3 bulan.</span></h1>2024-11-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro)