https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/issue/feed Jurnal Medical Profession (Medpro) 2025-10-03T09:25:58+00:00 Nasir redaksi.medpro@gmail.com Open Journal Systems <p align="justify"><strong><img style="float: left; width: 190px; margin-top: 8px; margin-right: 10px;" src="https://jurnal.fk.untad.ac.id/public/site/images/admin/medpro.png" height="264" /></strong></p> <p align="justify"><strong><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Jurnal Medical Profession (Medpro) </span></span></strong><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">adalah </span></span><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">p</span></span>eer-reviewed jurnal dalam bidang Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang menerbitkan artikel penelitian, literature review dan laporan kasus. Jurnal MedPro mencakup Ilmu Kedokteran, Ilmu Biomedis, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Management dan Pelayanan Kesehatan, Asuransi Kesehatan, Kebidanan, Keperawatan dan bidang kesehatan lainnya.</p> <p align="justify">Dikelolah oleh Fakultas Kedokteran dengan Penerbit Universitas Tadulako. <a href="http://u.lipi.go.id/1542958954" target="_blank" rel="noopener">P-ISSN: <span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">2656-761X</span></span></a> and <a href="http://u.lipi.go.id/1542958954" target="_blank" rel="noopener">e-ISSN </a><a style="text-decoration: NONE;" href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;&amp;&amp;&amp;&amp;2655-7584" target="baru">2655-7584</a>.</p> <p align="justify"><strong><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Jurnal Medical Profession (Medpro)</span></span> </strong>terbit 4 kali dalam setahun.</p> https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1985 KEHAMILAN ABDOMIN DENGAN KISTA OVARIUM: LAPORAN KASUS 2025-10-01T07:29:34+00:00 Alfryheni Dwinugrah Regal alfryheni.regal09@gmail.com I Putu Ferry Immanuel White feryimmanuel@untad.ac.id Muhammad Ardi Munir ardi.spot@gmail.com <p><strong>Pendahuluan : </strong>Kehamilan abdominal adalah bentuk atau tipe dari kehamilan ektopik yang dikenal sebagai peristiwa terjadinya implantasi janin diluar kavum uterus. Kehamilan abdominal merupakan bentuk&nbsp; dari gestasi&nbsp;&nbsp; ekstrauterine yang&nbsp;&nbsp; jarang&nbsp;&nbsp; terjadi dengan tingkat kejadian 1%&nbsp; dari seluruh kehamilan&nbsp; ektopik.</p> <p><strong>Laporan kasus : </strong>Laporan ini memaparkan kasus pasien perempuan usia 33 tahun dengan Kehamilan Abdominal, bagaimana prinsip menajemen dan terapi pada pasien tersebut.</p> <p><strong>Kata Kunci : </strong>Kehamilan, Abdominal, Laparatomi, Kehamilan Ektopik</p> 2025-10-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Medical Profession (Medpro) https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1988 TONSILITIS KRONIK : LAPORAN KASUS 2025-10-01T07:51:59+00:00 Amnah Athirah Basir amnahathirah22@gmail.com M. Sabir msabiruntad16@gmail.com Christin Roni Nayoan Ch.lapadji@gmail.com Ressy Dwiyanti ressy_chan@yahoo.co.id <p>Tonsilitis kronis merupakan kondisi dimana terjadinya pembesaran tonsil disertai dengan adanya serangan infeksi yang berulang-ulang. Pada tonsilitis kronik peradangan yang terjadi pada tonsil palatina berlangsung selama &gt;3 bulan atau menetap. Tonsilitis dapat disebabkan oleh berbagai jenis infeksi virus atau bakteri, namun infeksi yang paling sering terjadi adalah akibat dari infeksi oleh virus. Tonsilitis kronis dapat menyebabkan sakit tenggorokan atau gejala obstruktif, termasuk mendengkur dan apnea, adalah penyebab paling umum dari tonsilektomi. Pada kasus ini seorang pasien perempuan berusia 41 tahun datang ke IGD RS Shindu Trisno Palu dengan rujukan dari Klinik tempat praktek dokter THT, masuk dengan keluhan kesulitan menelan pada makanan yang keras dan padat yang dirasakan sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu disertai rasa mengganjal di tenggorokan, adanya sedikit nyeri saat menelan, dan kesulitan bernapas saat tidur.</p> <p>Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tanda-tanda vital: tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu badan 36,7°C, respirasi 20x/menit. Pada pemeriksaan faringoskopi tidak ditemukan adanya mukosa hiperemis, pada Arcus anterior dan posterior tidak hiperemis. Kedua Tonsil Hiperemis, ukuran tonsil kanan T3 dan tonsil kiri T4, adanya Detritus dan adanya Kripta melebar, didapatkan pula pembesaran pada kelenjar submandibula. Pada pemeriksaan otoskopi dan Rhinoskopi dalam batas normal.&nbsp; Pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan leukosit yaitu 12,62 ribu/ul. Hasil anamnesis dan pemeriksaan yang telah dilakukan, kasus tersebut didiagnosis sebagai Tonsilitis Kronik maka diputuskan untuk diberikan tindakan pembedahan Tonsilektomy.</p> 2025-10-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Medical Profession (Medpro) https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1993 SKROFULODERMA : LAPORAN KASUS 2025-10-02T07:06:31+00:00 Adnansyah A.B. adnansyahbachtiar8@gmail.com M. Sabir msabiruntad16@gmail.com Asrawati Sofyan asrawati28sofyan@gmail.com Nur Syamsi nursyamsiyusuf@gmail.com <p>Skrofuloderma&nbsp; &nbsp;adalah&nbsp;&nbsp; suatu&nbsp; &nbsp;penyakit&nbsp; &nbsp;kulit&nbsp; &nbsp;terkait&nbsp; &nbsp;tuberkulosis&nbsp; &nbsp;dan&nbsp; &nbsp;mungkin berhubungan dengan tuberkulosis nodular perifer (bentuk paling umum dari tuberkulosis luar paru pada pasien HIV dan massa testis). Di Brasil, rata-rata 10.800 kasus tuberkulosis ekstraparu dilaporkan per tahun dari tahun 2012 hingga 2015.&nbsp; &nbsp;Rata-rata 227 kasus tuberkulosis kulit dilaporkan setiap tahunnya.&nbsp;&nbsp; Seorang laki-laki berusia 32 tahun dengan keluhan benjolan di sekitar pipi dan leher. Keluhan benjolan di area pipi dirasakan sejak 1 tahun yang lalu.&nbsp;&nbsp; &nbsp;Sedangkan keluhan benjolan kecil di leher baru muncul sekitar 1 bulan yang lalu.</p> <p>Pada pemeriksaan effloresensi terdapat nodus eritema berbatas tegas serta adanya ulkus dan sikatriks di regio mandibula sekitar nodus limfe tonsilar dan parotid; adanya nodul di sekitar nodus limfe servikal superfisialis.</p> <p>Rencana terapi medikamentosa pada pasien diberikan metronidazole 500 mg, methylprednisolon 4 mg, dan Becom C. Pada pasien tidak diberikan OAT karena tidak terdapat riwayat TB sebelumnya dan disarankan untuk biopsi.</p> 2025-10-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Medical Profession (Medpro) https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1994 RESEKSI TOTAL MENYELURUH PADA MENINGIOMA:LAPORAN KASUS 2025-10-02T07:22:29+00:00 Shareen Nabilla Indania shareennabilla@gmai.com Muhammad Ardi Munir ardi.spot@gmail.com Amirah Basry amirahbasry.dr@gmail.com Christin Roni Nayoan Ch.lapadji@gmail.com <p><strong>P</strong><strong>e</strong><strong>nd</strong><strong>ahuluan: </strong>Tumor otak primer merupakan tumor yang berasal dari jaringan otak dan bukan merupakan hasil metastasis dari jaringan lain dalam tubuh. Meningioma adalah salah satu bentuk tumor otak primer dengan distribusi terbanyak sebesar 7,86% per 100.000 populasi. Meskipun digolongkan sebagai tumor otak primer, meningioma tidak&nbsp; tumbuh&nbsp; dari&nbsp; jaringan&nbsp; otak,&nbsp; tetapi&nbsp; murni &nbsp;dari&nbsp; tiga lapisan&nbsp; tipis jaringan yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang, yaitu meninges.</p> <p><strong>Laporan Kasus: </strong>Laporan kasus ini menjelaskan tentang wanita usia 58 tahun yang mengalami nyeri kepala yang dirasakan sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu, yang dirasakan semakin memberat sejak kurang lebih 1 bulan. Temuan klinis menunjukkan skor GCS 15 dan hemodinamik stabil. CT-Scan kepala menunjukkan lesi hiperdens dengan lesi hipodens minimal di dalamnya, bentuk bulat batas tegas, dengan ukuran ±5,8 x 4,4 x 5,8 cm pada konvexitas regio temporoparietal dextra, yang mendesak dan menyempitkan ventrikel lateral dextra serta menyebabkan midline shift ke sinistra sejauh ± 1,1 cm. Penanganan pada pasien dilakukan tindakan operasi kraniotomi.</p> <p><strong>K</strong><strong>esimpulan:&nbsp; &nbsp;</strong><em>Gross &nbsp;Total &nbsp;Resection &nbsp;</em>(GTR) &nbsp;merupakan&nbsp; &nbsp;pilihan&nbsp; &nbsp;utama&nbsp; &nbsp;pada&nbsp; &nbsp;kasus meningioma dan dapat menyembuhkan sebagian besar (70-80%) pasien. Pada pasien ini operasi yang dilakukan memberikan perbaikan klinis yang baik.</p> 2025-10-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Medical Profession (Medpro) https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1998 OTOMIKOSIS : LAPORAN KASUS 2025-10-03T05:58:53+00:00 Fanindya Hadamu fanindyahdm16@gmail.com Ressy Dwiyanti ressy_chan@yahoo.co.id Andi Nur Asrinawati aasrinawaty@yahoo.com Mayabi Pratika Mayabiprtk@gmail.com <p>Otomikosis adalah infeksi pada kanalis auditorius eksterna yang disebabkan oleh jamur superfisial umum yang berada dikanal tersebut. Aspergillus niger, Aspergillus fumigate dan candida albicans adalah jamur yang paling sering ditemukan. Gejala utama otomikosis adalah pruritis parah, Peradangan, pengelupasan kulit, dan rasa tidak nyaman yang parah yang dapat bersifat subakut atau akut. Seorang wanita berusia 22 tahun berkunjung dengan keluhan rasa penuh pada telinga kanan disertai rasa gatal yang tidak tertahankan. Keluhan dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan penurunan pendengaran pada telinga kanan, nyeri pada telinga kanan dan telinga kanan berdenging. Pasien &nbsp;mengatakan sering mengorek telinganya menggunakan jari dan juga cottonbud. Keluhan pusing berputar dan keluar cairan dari telinga disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TTV, tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 82x/menit, suhu&nbsp; badan&nbsp; 36,8°C,&nbsp; respirasi &nbsp;20x/menit. &nbsp;Pada &nbsp;pemeriksaan&nbsp; otoskopi &nbsp;didapatkan&nbsp; tampak debris berwarna putih dan hifa (+) pada liang telinga dextra dan membran tympani dextra sulit di evaluasi, pada auricula sinistra membran timpani intak dan serumen minimal . Terapi yang diberikan berupa terapi farmakologi berupa antijamur topikal, OAINS, antihistamin, dan terapi nonfarmakologi berupa ear toilet.</p> 2025-10-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Medical Profession (Medpro) https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1999 PENATALAKSANAAN GLAUKOMA KONGENITAL PADA ANAK USIA 14 TAHUN: LAPORAN KASUS 2025-10-03T06:07:44+00:00 Indira Putri indiraputri676@gmail.com Roni Alitu cerezaagni@gmail.com Ria Sulistiana riasulistiana79@gmail.com <p><strong><em>Pendahuluan&nbsp; &nbsp;:&nbsp;&nbsp; </em></strong>Glaukoma &nbsp;kongenital &nbsp;adalah &nbsp;penyakit &nbsp;yang &nbsp;terdiri &nbsp;dari &nbsp;berbagai macam &nbsp;kelainan, &nbsp;dimana &nbsp;tekanan &nbsp;intraokular &nbsp;tinggi &nbsp;yang&nbsp; abnormal &nbsp;terjadi &nbsp;akibat kelainan perkembangan sudut bilik mata depan yang menghalangi drainase aqueous humour. Glaukoma kongenital &nbsp;merupakan kondisi yang jarang terjadi dan berhubungan dengan gangguan visus yang signifikan lebih berat pada anak akibat adanya kerusakan tambahan yang dapat terjadi pada sistem visual yang berkembang.</p> <p><strong>Laporan &nbsp;kasus &nbsp;: &nbsp;</strong>Laporan &nbsp;ini &nbsp;memaparkan &nbsp;kasus &nbsp;pasien anak &nbsp;laki-laki &nbsp;usia 14 tahun&nbsp;&nbsp; dengan glaukoma kongenital, bagaimana prinsip menajemen dan terapi pada pasien &nbsp;tersebut. &nbsp;Temuan &nbsp;klinis &nbsp;menunjukkan &nbsp;keluhan &nbsp;kedua &nbsp;mata&nbsp; tidak &nbsp;jernih &nbsp;dan tampak berwarna putih keabuan pada bagian hitam mata sejak lahir. Pada kasus ini, peningkatan TIO ditentukan dari hasil pemeriksaan tonometri yang menunjukkan nilai OD 24.0 mmHg dan OS 23.0 mmHg. Terapi medikamentosa yang diberikan pada kasus ini adalah Timol 0,5 % yang mengandung Timolol Maleat 0,5% merupakan golongan dari Beta-blocker yang bekerja dengan cara menghambat produksi humor aquaeus. Fungsi penglihatan belum dapat dievaluasi sejauh mana efek yang ditimbulkan oleh glaukoma kongenital ini.</p> <p><strong>K</strong><strong>e</strong><strong>simpulan&nbsp; : </strong>Tindakan operatif merupakan modalitas terapi utama pada glaukoma kongenital. Namun pemberian terapi medikamentosa pada glaukoma kongenital dengan mekanisme kerja menghambat produksi humor aquaeus dengan tujuan&nbsp; terkontrolnya tekanan intraokuler dalam jangka waktu panjang dengan risiko efek samping yang minimal. Terapi yang diberikan sejak dini dapat memberikan hasil yang baik dan respon penglihatan saat ini sesuai dengan perkembangan normal pada usianya.</p> 2025-10-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Medical Profession (Medpro) https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/2000 MORBUS HANSEN: LAPORAN KASUS 2025-10-03T06:14:48+00:00 Nur Handayani nurhdn25@gmail.com Asrawati Sofyan asrawati28sofyan@gmail.com Vera Diana Towidjojo veradianaveradiana1@gmail.com Ary Anggara Aryanggaraara@gmail.com <p>Morbus Hansen (MH) atau kusta adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan Mycobacterium leprae. Penyakit ini dapat menginfeksi pada jaringan mukosa kulit dan saraf tepi. Kondisi peradangan pada kulit ditandai muncul bercak hipopigmentasi atau eritematosa serta hilangnya sensasi. Seorang pria berusia 16 tahun datang dengan keluhan muncul luka pada hampir seluruh tubuh sejak 4 bulan yang lalu. Awalnya muncul bercak berwarna merah pada wajah dan menyebar ke tangan dan kaki yang disertai rasa gatal. Pada pemeriksaan fisik dermatologi pada regio buccalis et nasali, regio humerus et radius dextra et sinistra, dan regio femoralis et genus dextra et sinistra terdapat plak eritema dengan skuama kasar berwarna putih kekuningan dengan bentuk plakat anular dan penyebarannya sirkumskrip (berbatas tegas) pada ekstremitas.</p> 2025-10-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Medical Profession (Medpro) https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/2001 PROLAPS ORGAN PANGGUL: LAPORAN KASUS 2025-10-03T08:48:48+00:00 Nur Mutmainah Febrianti M. Henik nurmutmainahfebrianti@gmail.com I Putu Ferry Immanuel White ferymmanuel@untad.ac.id Imtihanah Amri imtihan_anastesi@gmail.com Faridnan cerezaagni@gmail.com <p>Prolaps organ panggul (POP) merupakan&nbsp;&nbsp; kelainan yang banyak dijumpai seerta dan prevalensinya meningkat seiring dengan&nbsp;&nbsp; pertambahan usia serta paritas. Pasien perempuan usia 59 tahun datang dengan paritas P5A0. Diketahui riwayat keluhan pasien berupa keluarnya benjolan pada jalan lahir akibat penekanan dari dalam sehingga membuat pasien merasakan nyeri pinggang dan sulit untuk duduk,serta sedikit nyeri pada perut bagian bawah. Keluhan tersebut dirasakan seudah sejak lama dan memberat sejak 1 bulan yang lalu. Riwayat angkat berat (+). Riwayat persalinan pervaginam sebanyak 5 kali. Pada pemriksaan ginekologi didapatkan&nbsp; tampak &nbsp;massa&nbsp; uterus &nbsp;keluar&nbsp; dari&nbsp; introitus &nbsp;vagina,&nbsp; bentuk &nbsp;lonjong,&nbsp; berukuran sebesar telur ayam,warna merah muda. Penatalaksaan pada kasus&nbsp; berupa penatalaksanaan operatif yaitu histerektomi tranvaginal, kolporafi anterior et posterior.</p> 2025-10-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Medical Profession (Medpro) https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/2002 NEUROGENIC BOWEL : LAPORAN KASUS 2025-10-03T08:57:20+00:00 Fani Rezky Maharani fanirezkymaharani1805@gmail.com Rahma Badaruddin rahmabadaruddin@gmail.com Tri Setyawati tridentist@gmail.com Muhammad Nasir muhammadnasirtuwopaolai@yahoo.co.id Junjun Fitriani junjun@untad.com <p><em>Neurogenic Bowel Disfunction </em>(NBD) adalah komplikasi umum pada orang dengan cedera/ gangguan sumsum tulang belakang (SCI/D) dan orang dengan multiple sclerosis &nbsp;(MS). Gejala &nbsp;<em>Neurogenic &nbsp;Bowel &nbsp;Disfunction &nbsp;</em>(NBD)&nbsp; mempunyai &nbsp;dampak negative yang besar terhadap kualitas hidup, integrasi social, dan kemandirian pribadi. Sembelit dan inkontinensia tinja sering terjadi dan dapat muncul, secara independen atau kolektif setelah SCI, sebagai akibat dari disfungsi motilitas kolon dan tonus sfingter. Nyeri dan ketidaknyamanan perut sering terjadi pada NB karena distensi dan kontraksi kuat pada saluran pencernaan yang dipicu oleh iritasi kimia/mekanik, iskemia, cedera, inflamasi, atau obstruksi. Kembung, rasa cepat kenyang, dan mual sering muncul pada NB tanpa adanya obstruksi mekanis yang disebabkan oleh dismotilitas dan disfungsi neurologis pada saluran pencernaan. Pada kasus ini pasien mengalami kesulitan Buang Air Besar dan sulit untuk kentut setelah dilakukan operasi tulang belakang pada bulan Juni tahun 2023.</p> 2025-10-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Medical Profession (Medpro) https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/2003 TERAPI PEMBEDAHAN PADA PASIEN LYMPHANGIOMA : LAPORAN KASUS 2025-10-03T09:01:47+00:00 Grace Barre Allorerung gracediplomasi@gmail.com Alfreth Langitan cerezaagni@gmail.com Ayu Sekarani ayusekarani@untad.ac.id Jenny Sampe jenny_sampe@gmail.com <p><strong>Pendahuluan : </strong>Limfangioma merupakan tumor jinak pada pembuluh limfe yang sangat jarang terjadi dengan tingkat insidensi 1-2 kejadian per 1000 kehidupan. Lokasi yang paling sering terdapat limfangioma yaitu kepala, leher dan axilla, tetapi bisa juga terdapat pada lokasi pembuluh limfatik lainnya. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Tatalaksana pada pasien limfangioma dapat dengan obat-obatan atau pembedahan dapat dipertimbangkam.</p> <p><strong>Laporan Kasus : </strong>Seorang anak laki-laki usia 2 tahun datang ke RSUD Undata Palu dengan keluhan terdapat benjolan pada pipi kiri yang dirasakan sejak pasien berusia 1 tahun dan bertambah besar seiring bertambahnya usia. Tidak terasa nyeri, gatal dan warnanya sama dengan kulit sekitar. Terdapat massa dengan konsistensi padat, batas tegas dan mobile, ukuran ± 5 cm pada regio buccal sinistra. Pasien sulit untuk membuka mulut dan penurunan nafsu makan.</p> <p><strong>Kesimpulan : </strong>Tindakan pembedahan atau eksisi pada limfangioma harus dilakukan segera untuk menghindari komplikasi seperti infeksi, obstruksi pernapasan, ulserasi, kesulitan makan dan bicara serta kematian.</p> 2025-10-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Medical Profession (Medpro) https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/2004 NEUROFIBROMA PLEKSIFORM: LAPORAN KASUS 2025-10-03T09:09:20+00:00 Gabriella Kezia Ulina K.T gabrielle.keziaa@gmail.com Sofyan Bungalo koi34zuru@gmail.com Roberthy David Maelissa koi34zuru@gmail.com Amirah Basry amirahbasry.dr@gmail.com <p><strong>Pendahuluan: </strong>Neurofibroma plexiform adalah massa tumor jinak neurofibromatosis tipe 1 (NF1) melibatkan campuran jenis sel termasuk sel mast, matriks ekstraseluler kolagen dan batang saraf yang sering meluas ke kulit berasal dari "<em>sel schwann</em>" dan fibroblas perineural dengan pertumbuhan yang lambat.</p> <p><strong>Laporan Kasus: </strong>Laporan ini memaparkan kasus pasien perempuan usia 16 tahun dengan Neurofibroma Plexiform dengan tampakan klinis terdapat massa maligna berwarna coklat hampir menutupi sebagian pinggang sebelah kiri, disertai makula <em>café-au-lait</em> pada pinggang sebelah kiri.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Neurofibroma pleksiform adalah tumor yang muncul dari fasia saraf otot dan dapat menyusup ke dalam struktur jaringan di sekitarnya. Laporan kasus ini menunjukan besarnya tumor sudah mengisi hampir sebagian area panggul. Pembedahan adalah pengobatan utama dengan tujuan untung menghilangkan massa tumor agar tidak meluas dan mencegah komplikasi keganasan.</p> 2025-10-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Medical Profession (Medpro) https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/2005 PENGOBATAN HERBAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS : LITERATURE REVIEW 2025-10-03T09:13:46+00:00 Gina Nurdallena Rahmadani gnarmdn@gmail.com Nur Syamsi nursyamsiyusuf@gmail.com Junjun Fitriani junjun@untad.com Tri Setyawati tridentist@gmail.com <p>Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang memerlukan perhatian dari pemerintah dan pelayanan kesehatan. Pada pengobatan diabetes beberapa dari pasien memilih pengobatan dengan menggunakan obat-obatan herbal. Telah dibuktikan bahwa bawang putih, belimbing wuluh, dan kelor dapat menurunkan kadar glukosa darah. Melalui kandungan flavonoid, fenol dan alkaloid pada daun kelor, kandungan alisin pada bawang putih, serta flavonoid dan saponin pada daun belimbing wuluh dapat membantu mengurangi kadar glukosa darah, menormalisasi kinerja insulin, mengoptimalisasi kinerja pankreas, dan sebagai antioksidan. Sehingga, dengan berbagai khasiat tersebut, diabetes melitus dapat teratasi.</p> 2025-10-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Medical Profession (Medpro) https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/2006 TUBERKULOSIS DENGAN TERAPI OAT KATEGORI 2: LAPORAN KASUS 2025-10-03T09:20:21+00:00 Trifena Damaris Panjaitan panjaitantrifena@gmail.com Haerani Harun haeraniharun.unhas@gmail.com Muhammad Nasir muhammadnasirtuwopaolai@yahoo.co.id Ary Anggara koi34zuru@gmail.com Vera Diana Towidjojo veradianaveradiana1@gmail.com <p>Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang utamanya menyerang paru-paru yang disebakan oleh <em>Mycobacterium tuberculosis</em> (Mtb). Faktor risiko penyakit tuberkulosis dibedakan menjadi 3 yaitu faktor sosio-demografis, faktor individu, dan faktor lingkungan. Tanda dan gejala TB yang dapat ditemui seperti batuk lama (&gt;2 minggu), berat badan menurun atau tidak naik (&gt;2 bulan), berkeringat malam hari yang tidak normal, dan demam lama (&gt;2 minggu). TB dapat diskirining melalui beberapa pemeriksaan penunjang yang tersedia sesuai pelayanan kesehatan dan dapat diterapi sesuai kategori pengobatan TB. Pada kasus ini, pasien telah menjalani pengobatan kembali setelah pasien pernah putus obat dan didiagnosis positif kembali diawal tahun 2024. Prognosis pasien ini bisa saja tergantung dari kepatuhan minum obat yang harus dikontrol agar tidak terjadi resistensi maupun komplikasi lanjut maupun kematian.</p> 2025-10-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Medical Profession (Medpro)