Jurnal Medical Profession (Medpro) https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro <p align="justify"><strong><img style="float: left; width: 190px; margin-top: 8px; margin-right: 10px;" src="https://jurnal.fk.untad.ac.id/public/site/images/admin/medpro.png" height="264" /></strong></p> <p align="justify"><strong><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Jurnal Medical Profession (Medpro) </span></span></strong><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">adalah </span></span><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">p</span></span>eer-reviewed jurnal dalam bidang Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang menerbitkan artikel penelitian, literature review dan laporan kasus. Jurnal MedPro mencakup Ilmu Kedokteran, Ilmu Biomedis, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Management dan Pelayanan Kesehatan, Asuransi Kesehatan, Kebidanan, Keperawatan dan bidang kesehatan lainnya.</p> <p align="justify">Dikelolah oleh Fakultas Kedokteran dengan Penerbit Universitas Tadulako. <a href="http://u.lipi.go.id/1542958954" target="_blank" rel="noopener">P-ISSN: <span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">2656-761X</span></span></a> and <a href="http://u.lipi.go.id/1542958954" target="_blank" rel="noopener">e-ISSN </a><a style="text-decoration: NONE;" href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;&amp;&amp;&amp;&amp;2655-7584" target="baru">2655-7584</a>.</p> <p align="justify"><strong><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Jurnal Medical Profession (Medpro)</span></span> </strong>terbit 4 kali dalam setahun.</p> Universitas Tadulako en-US Jurnal Medical Profession (Medpro) 2655-7584 DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK LAKI-LAKI USIA 2 TAHUN: LAPORAN KASUS https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1636 <p><strong><em>Pendahuluan: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Infeksi dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, termasuk dalam famili Flaviviridae dan terdapat 4 serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, serta DEN-4. Infeksi dengue ditularkan oleh nyamuk betina Ae. aegypti juga Ae. albopictus.</span></em></p> <p><strong><em>Laporan Kasus: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Seorang pasien anak berusia 2 tahun 9 bulan datang ke RSUD Undata Palu dengan keadaan demam hari ke 4 keluhan disertai sakit kepala,mimisan, nafsu makan dan minum menurun. Pada kondisi pasien berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang di diagnosis dengan Demam Berdarah Dengue. Pasien selanjutnya diobservasi di ruang perawatan Catelia. Pasien akhirnya dipulangkan karena sudah membaik setelah dirawat selama 7 hari dan keadaan stabil, dengan pemberian edukasi kepada ibu anak dan keluarga, serta kontrol rutin di Poli untuk mengevaluasi kondisi dan tumbuh kembang anak.</span></em></p> <p><strong><em>Kesimpulan: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Infeksi virus dengue merupakan salah satu penyakit dengan vektor nyamuk yang paling penting di seluruh dunia terutama di daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini mempunyai spektrum klinis dari asimptomatis, undifferentiated febrile illness, demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD). Pasien dengan penyakit DBD umumnya disertai dengan tanda-tanda demam 2-7 hari yang di ikuti dengan mual muntah serta terjadi perdarahan seperti epistaksis. Hasil dari pemeriksaan penunjang terdapat trombositopenia dan hematokrit meningkat, dan tatalaksana yang diberikan kepada pasien yaitu terapi cairan serta pengobatan symptomatis lainnya.</span></em></p> Ribka Aprilia Mangiri Haryanty Kartini H Rahma Suldiah Ary Anggara Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro) 2024-11-21 2024-11-21 6 2 100 106 MANAJEMEN ANESTESI PERIOPERATIF PASIEN MOLA HIDATIDOSA DENGAN HIPERTIROIDISME YANG MENJALANI HISTEREKTOMI https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1637 Muhammad Syafi’i Imtihanah Amri Sofyan Bungalo Faridnan Ajutor Muhammad Nasir Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro) 2024-11-21 2024-11-21 6 2 107 117 SIFILIS KONGENITAL: LAPORAN KASUS https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1638 <p><em><span style="font-weight: 400;">Sifilis merupakan penyakit Infeksi Menular Seksual yang disebabkan oleh Treponema Pallidum yang dapat menginfeksi dengan cara menurun dari ibu yang menularkan ke janin yang dikandungnya. WHO memperkirakan kejadian sifilis diseluruh dunia 10 s/d 12 juta kasus setiap tahunnya, Europa menunjukkan lebih dari 20% wanita terinfeksi sifilis adalah wanita hamil, dan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2017 terdapat 3.295 kasus yang terkonfirmasi sifilis selama kehamilan. Seorang bayi perempuan usia 4 hari dilahirkan oleh ibu yang terdiagnosis sifilis stadium II yang tidak mendapatkan pengobatan adekuat, Diagnosis sifilis kongenital ditegakkan berdasarkan anamnesis riwayat ibu yang menderita sIfilis tanpa pengobatan yang adekuat, atau uji serologis positif, atau pada pemeriksaan mikroskop lapangan pandang gelap ditemukan bakteri Treponema pallidum dalam cairan tubuh. Pada pemeriksaan fisis didapatkan ikterik, hepatosplenomegali, anemia, trombo sitopenia, kelainan gambaran radiologis tulang panjang, dan kelainan pada cairan serebro spinalis. Pada pasien diberikan tatalaksana penisilin Prokain 100 000 unit per hari intramuskular selama 10 hari berturut-turut. Direncanakan pemantauan secara klinis setiap bulan sampai bulan ke-3, selanjutnya bulan ke-6 dan ke-12 sesudah pengobatan. Pemantauan serologi VDRL pada bulan ke-3 dan ke-6. </span></em></p> Matahari Bunga Permata Hati Muhammad Nasir M. Sabir Vera Diana Towidjojo Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro) 2024-11-21 2024-11-21 6 2 118 123 UNDENSENSUS TESTIS BILATERAL: LAPORAN KASUS https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1639 <p><strong><em>Latar Belakang: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Undesensus testis (UDT) didefinisikan sebagai ketiadaan testis pada kantong skrotum akibat dari kegagalan pada proses testis yang seharusnya turun dari rongga abdomen ke kantong skrotum</span></em></p> <p><strong><em>Laporan kasus:</em></strong><em><span style="font-weight: 400;"> Laporan kasus ini menjelaskan tentang pasien laki-laki berusia 2 tahun yang mengalami Undensesnsus testis bilateral. Pada anamnesis pasien mengeluhkan skrotum tidak ada pada buah zakar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU: Sakit sedang, dengan kesadaran compos mentis. Tanda-tanda vital dalam batas normal. USG Scrotal menunujukkan tidak tampak struktur testis pada cavum scrotum dextra et sinistra dan didapakan tampak struktur testis terletak diatas cavum scrotum dan dibawah inguinal dextra et sinistra . Lalu dilakukan tatalaksana pembedahan yaitu orkidopeksi</span></em></p> <p><strong><em>Kesimpulan:</em></strong><em><span style="font-weight: 400;"> Pasien didiagnosis dengan Undensensus testis bilateral. Tatalaksana pembedahan orchiopexy masih menjadi terapi pilihan dengan angka kesuksesan lebih tinggi dibandingkan terapi hormonal yang saat ini tidak lagi direkomendasikan.</span></em></p> Tri Sonya Muhammad Ardi Munir Amirah Basry Budi Dharmono Tulaka Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro) 2024-11-21 2024-11-21 6 2 124 128 DEATH OF ARRIVAL (DOA) AKIBAT CEDERA KEPALA PADA KECELAKAAN KERJA: LAPORAN KASUS https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1640 <p><em><span style="font-weight: 400;">DOA atau death of arrival merupakan suatu kondisi pasien tiba di rumah sakit dalam kondisi mati klinis dan tanpa upaya resusitasi. Kasus DOA sering disebabkan karena cedera kepala atau trauma capitis akibat dari peristiwa kecelakaan. Seorang pasien laki- laki 62 tahun dibawa oleh polisi ke RSUD Luwuk Kab. Banggai dalam kondisi meninggal dunia akibat dari kecelakaan kerja.&nbsp; Kronologi kecelakaan terjadi pada tanggal 24 November 2022 bertempat di PT. INDOMARIO, Kel. Tombang permai. Saat kejadian pasien berada di dalam mesin pengaduk semen (Molen cor) yang sedang tidak beroperasi. Saat hendak keluar, setengah badan pasien bagian atas telah condong keluar bersamaan dengan mesin kehilangan keseimbangan sehingga berputar secara pasif, kemudian korban terjatuh, sehingga ujung dari mesin membentur kepala dan leher korban. Sebab kematian jenazah akibat trauma benda tumpul dan mekanisme kematian terjadi karena perdarahan dan mati batang otak</span></em></p> Muh. Ilham Hidayat Muhammad Ardi Munir Rosa Dwi Wahyuni Jenny Sampe Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro) 2024-11-21 2024-11-21 6 2 129 134 PRURIGO NODULARIS : LAPORAN KASUS https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1646 <p><em><span style="font-weight: 400;">Prurigo nodularis (PN) adalah kondisi peradangan kronis pada kulit ditandai dengan adanya beberapa lesi nodular yang terdistribusi secara simetris disertai dengan pruritus yang intens dan kebiasaan menggaruk. Seorang pria berumur 50 tahun datang dengan keluhan muncul bentol pada kedua tangan dan kaki yang berwarna kecoklatan dan disertai dengan rasa gatal sejak 5 bulan yang lalu. Gatal dirasakan hilang timbul, terkadang memberat jika berkeringat. Pada pemeriksaan fisik dermatologi pada di regio brachii sampai antebrachii dextra et sinistra dan di regio cruris dextra et sinistra terdapat nodul eritematous dan hiperpigmentasi sirkumsripta, disertai makula hiperpigmentasi, jumlah multipel dengan ukuran milier sampai lentikular dan sebaran bilateral diskret.</span></em></p> Nadiyah Alifa Sari M. Sabir Haerani Harun Nur Syamsi Rahma Ria Sulistiana Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro) 2024-11-21 2024-11-21 6 2 135 142 DEMAM TIFOID PADA REMAJA LAKI-LAKI USIA 18 TAHUN https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1641 <p><strong><em>Pendahuluan: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Demam tifoid merupakan penyakit infeksi bersifat sistemik yang disebabkan oleh mikroorganisme Salmonella enterica serotipe typhi yang dikenal dengan Salmonella typhi. Demam tifoid merupakan penyakit yang sering didapatkan di Indonesia. Demam tifoid mengakibatkan sejumlah komplikasi.</span></em></p> <p><strong><em>Laporan kasus: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Pasien laki-laki usia 18 tahun masuk RSUD Undata dengan keluhan febris sejak ± 1 minggu SMRS. Febris yang dirasakan bersifat intermitten. Febris disertai nausea, vomitus dan nyeri epigastric. Pasien merasa lemas seluruh badan dan merasakan myalgia Pasien juga mengeluhkan konstipasi sejak 3 hari yang lalu. BAK dalam batas normal. Pada wajah didapatkan warna pucat dan lidah tifoid, pada abdomen didapatkan penurunan bunyi peristaltik usus dan nyeri tekan pada regio epigastrik.</span></em></p> <p><strong><em>Kesimpulan: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Pasien ini didiagnosis dengan diagnosis demam tifoid, yang dilihat berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada pasien ini dilakukan tatalaksana dengan pemberian obat.</span></em></p> Alif Tibia Zuhdi Sarniwaty Kamissy Tri Setyawati Imtihanah Amri Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro) 2024-11-21 2024-11-21 6 2 143 151 ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE PADA PASIEN DENGAN TETRALOGY OF FALLOT: LAPORAN KASUS https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1647 <p><strong><em>Pendahuluan: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Acute Decompensanted Heart Failure</span></em> <em><span style="font-weight: 400;">(ADHF) merupakan perburukan dari gagal jantung dengan onset cepat dan tiba-tiba. Gangguan akut atau subakut pada ADHF membuat mekanisme kompensasi menjadi kewalahan, sehingga mengakibatkan tanda dan gejala peningkatan tekanan pengisian ventrikel kiri atau kanan, yang menyebabkan gejala dyspnea dan edema perifer.&nbsp;</span></em></p> <p><strong><em>Laporan kasus:</em></strong><em><span style="font-weight: 400;"> Pasien laki-laki datang dengan keluhan sesak napas, sianosis pada wajah dan ektermitas, nyeri dada tembus belakang dan kadang menjalar ke lengan kiri. Keluhan dirasakan terutama pada malam hari saat beristirahat. Keluhan lain berupa perut kembung, mual, muntah, batuk berlendir. Tampak clubbing finger dan nyeri pada kedua mata. BAK tidak lancar. Riwayat penyakit jantung sejak usia 8 bulan, lahir kembar cukup bulan dengan BBL 2,5 kg. Ibu pasien riwayat hipertensi terkontrol. Pasien di diangnosis dengan Acute Decompensanted Heart Failure ec Tetralogy of Fallot</span></em></p> <p><strong><em>Kesimpulan:</em></strong><em><span style="font-weight: 400;"> Pasien ini didiagnosis dengan diagnosis ADHF, yang dilihat berdasarkan gejala dan tanda pasien.&nbsp; Berdasarkan kriteria forrester pasien termasuk kelas IV yaitu Cold and wet. Terapi yang dapat diberikan meliputi kombinasi diuretik, vasodilator, dan terkadang inotropik untuk pasien syok, yang semuanya bertujuan untuk mencapai status euvolemia dan perfusi yang adekuat bagi pasien.</span></em></p> Jumriana Hasanuddin Tri Setyawati Faridnan Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro) 2024-11-21 2024-11-21 6 2 152 159 KONDILOMA AKUMINATUM PADA PENIS DENGAN GAMBARAN LESI PAPULAR : LAPORAN KASUS https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1648 <p><strong><em>Pendahuluan: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Kondiloma akuminatum atau biasa disebut kutil kelamin adalah lesi berbentuk papilomatosis, dengan tampakan klinis seperti bunga kol, yang umumnya disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) tipe 6 dan 11, terdapat pada daerah kelamin dan atau anus</span></em></p> <p><strong><em>Laporan kasus: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Laporan ini memaparkan kasus pasien perempuan usia 26 tahun dengan kondiloma akuminatums, bagaimana prinsip menajemen dan terapi pada pasien tersebut.</span></em></p> <p><strong><em>Kesimpulan: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Prinsip dasar menajemen dan terapi pasien ini adalah memberikan terapi topikal untuk menghilangkan lesi yang tampak</span></em></p> Wasilatul Saadah Seniwaty Ismail Asrawati Sofyan Muhammad Ardi Munir Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro) 2024-11-21 2024-11-21 6 2 160 165 SKABIES: LAPORAN KASUS https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1649 <p><em><span style="font-weight: 400;">Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei var. hominis. Secara global, prevalensi skabies tinggi di negara tropis. Skabies dapat ditularkan melalui kontak langsung dan tidak langsung dengan prevalensi terbesar pada usia anak, populasi padat penduduk, sanitasi dan higienitas yang buruk. Gejala dan tanda skabies berupa lesi papul, vesikel, nodul disertai gatal saat malam har. Pasien perempuan usia 18 tahun datang dengan keluhan bentol-bentol berwarna kemerahan hampir seluruh bagian tubuh, yang dialami sejak kurang lebih 1 tahun terakhir. Pasien mengatakan awalnya muncul bentol-bentol pada ekstremitas atas dan menyebar ke eksremitas bawah hingga ke bagian tubuh. Pruritus hampir seluruh bagian tubuh. Pasien mengatakan bentol-bentol kemerahan 1 minggu terakhir berubah warna menjadi kehitaman. Pasien mengalami pruritus nokturnal sehingga pasien sulit untuk beristirahat. Pruritus yang dirasakan oleh pasien membuat pasien menggaruk kulit hingga timbul luka akibat garukan yang sudah lama. Sebelum pasien mengeluhkan pruritus, bermula dari tetangga pasien yang mengalami keluhan gatal dan ditularkan ke anak pasien kemudian tertular ke pasien. Pada pemeriksaan dermatology Tampak makula hiperpigmetasi berbatas tegas, papul multiple, ukuran miliar hingga lentikular, tersebar diskret pada ekstremitas atas dan bawah. Pengobatan lini pertama skabies adalah dengan obat topikal krim permetrin 5%.</span></em></p> Vianney Paskalia Ary Anggara Vera Diana Towidjojo Nur Syamsi Fauziah Agni Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro) 2024-11-21 2024-11-21 6 2 166 171 DERMATITIS SEBOROIK: LAPORAN KASUS https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1650 <p><em><span style="font-weight: 400;">Dermatitis seboroik adalah penyakit kulit kronis yang ditandai peradangan, rasa gatal dan skuama pada area kulit dominan kelenjar sebasea, kulit kepala, wajah dan badan. Dermatitis ini dikaitkan dengan malassezia, terjadi gangguan imunologis mengikuti kelembaban lingkungan, perubahan cuaca, ataupun trauma. Umumnya diawali sejak usia pubertas, dan memuncak pada umur 40 tahun, dengan predominansi seks pada pria. Tanda klinis khas lesi eksema dengan skuama kuning berminyak di area predileksi. Pengobatan tidak menyembuhkan secara permanen sehingga terapi dilakukan berulang saat gejala timbul. Pengobatan yang diberikan dapat berupa kortikosteroid dan antijamur topikal yang dikombinasi.</span></em></p> Sukarsi Endang Lestari Asrawati Sofyan Amirah Basry Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro) 2024-11-21 2024-11-21 6 2 SINDROM STEVEN JOHNSON: LAPORAN KASUS https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1651 <p><em><span style="font-weight: 400;">Sindrom Stevens Johnson (SSJ) yang merupakan reaksi merugikan kulit parah (SCAR) yang jarang terjadi dan termasuk dalam kelainan hipersensitivitas tipe IV. Pasien wanita berusia 43 datang rumah sakit dengan keluhan erosi eritematosa pada kelopak palpebra, labium oris dan abdomen yang dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, keluhan disertai pruritus dirasakan pada lesi, pada status dermatologis&nbsp; didapatkan Regio fascialis: palpebra inferior bilateral: tampak makula eritematosa disertai krusta, lentikuler, batas difus, tersusun diskret. Regio colli: tampak adanya makula hingga patch eritematosa, krusta dengan tepi difus, polisiklik. Regio abdomen: tampak patch hiperpigmentasi, erosi eritematosa bentuk tidak teratur plakat sirkumkripta hingga skuama halus, ukuran miliar, tersebar diskret, disertai dengan erosi. Sebelumnya pasien riwayat berobat ke klinik, pasien juga mengalami demam selama 3 hari sebelumnya dan sempat yang membaik saat minum obat yang di beli pasien.</span></em></p> I Ketut Dwi Adi Nur Syamsi Junjun Fitriani Nyoman Sumiati Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro) 2024-11-21 2024-11-21 6 2 180 188 PREVELENSI DERMATITIS ATOPIK: LAPORAN KASUS https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1652 <p><strong><em>Pendahuluan: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Peradangan kulit yang disebut dermatitis atopik (DA), juga dikenal sebagai eczema atopik, adalah dermatitis yang terus-menerus, disertai rasa gatal, yang mengenai beberapa area tubuh tertentu, terutama di wajah pada bayi dan bagian fleksural ekstremitas pada anak. prevalensi dermatitis atopik berkisar antara 0,3% dan 20,5% di 56 negara. Prevalensi DA pada orang dewasa berkisar antara 1 hingga 3 persen, dengan perbandingan antara laki-laki dan perempuan 1,3:1. Di negara-negara industry lainnya, DA sebesar 10-20% pada anak-anak di Amerika Serikat, Eropa Utara dan Barat, Afrika, Jepang, dan Australia. Pada anak-anak, prevalensinya 5-15%, dan pada orang dewasa 2-10 %. DA pada dewasa Amerika 0,9%. Terapi dermatitis atopik harus mencakup pencegahan dan pengobatan sekaligus, karena kondisi ini bersifat jangka panjang dan sering kambuh.</span></em></p> <p><strong><em>Laporan Kasus: </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">laporan kasus ini terdiri dari 7 kasus yang terdiagnosis dermatitis atopik menurut kriteria Hanifin-Rajika dengan memenuhi kriteria mayor-minor, prevelensi pada kasus ini mulai dari usia 3 bulan sampai usia 62 tahun. Setiap kasus memiliki efloresensi yang berbeda, tampakan makula eritematous dapat ditemukan pada pada bayi dan anak, sedangkan pada usia dewasa memiliki efloresensi makula hiperpigmentasi</span></em></p> Wisnu Yusron Muhlasin Asrawati Sofyan Rahma Ajutor Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro) 2024-11-21 2024-11-21 6 2 189 198 ONIKOMIKOSIS: LAPORAN KASUS https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/medpro/article/view/1653 <h1><span style="font-weight: 400;">Onikomikosis adalah infeksi jamur pada kuku yang disebabkan oleh dermatofita berkisar 60-70%, jamur non-dermatofita (NDM) berkisar 20%, dan ragi (yeast) berkisar antara 10-20%. Seorang wanita berusia 48 tahun berkunjung dengan keluhan kerusakan pada kuku di tangan dan kaki sejak </span><span style="font-weight: 400;">+</span><span style="font-weight: 400;"> 5 bulan. Awalnya, pasien mengalami gatal di jari-jari kaki dan tangan, pasien sering terpapar air dalam jangka waktu yang lama. Akibatnya, kuku menjadi rusak, kering, rapuh, berwarna kekuningan, dan permukaannya tidak rata. Pasien juga memiliki riwayat diabetes melitus tipe 2 yang tidak terkontrol.</span></h1> <h1><span style="font-weight: 400;">Pada pemeriksaan effloresensi di ektremitas atas regio manus dan regio peids dextra et sinistra digiti I, II, III, IV dan V tampak diskromasi kuku kuning kecoklatan, permukaan kuku tidak rata, rapuh, terjadi thicening nail plate, hilangnya kutikula, disertai pembengkakan pada lipatan kuku dan tampak&nbsp; disekitar kuku. Rencana terapi medikamentosa yang diberikan secara topikal yakni itrakonazol dengan dosis denyut 400mg/hari selama seminggu setiap bulan dalam 2-3 bulan.</span></h1> Yayang Minansal M. Sabir Ary Anggara Muhammad Nasir Mayabi Pratika Copyright (c) 2024 Jurnal Medical Profession (Medpro) 2024-11-21 2024-11-21 6 2 199 205