https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/issue/feedMedika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran2024-03-29T00:00:00+00:00dr. Christin Rony Nayoan, Sp.THT-KL, M.Mch.lapadji@gmail.comOpen Journal Systems<p align="justify"><strong><img style="float: left; width: 169px; margin-top: 8px; margin-right: 10px;" src="https://jurnal.fk.untad.ac.id/public/site/images/admin/medikaaaa.jpg" height="235" /></strong></p> <p align="justify"><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><strong>Jurnal Medika Tadulako</strong> merupakan jurnal ilmiah yag menerbitkan artikel hasil penelitian, literatur review, case report pada bidang Ilmu Kedokteran, Mikrobiologi, Biokimia, Anatomi, Pendidikan Kedokteran. </span></span><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">ISSN: <a href="http://u.lipi.go.id/1493695139" target="_blank" rel="noopener">2580-7390 </a></span></span></p> <p align="justify"><strong><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Jurnal Medika Tadulako</span></span></strong> terbit dua kali dalam setahun dengan pertama kali terbit secara online yaitu pada tahun 2017.</p> <p align="justify"> </p>https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/1130RUPTUR SEPTUM VENTRIKEL TIPE II PADA PASIEN STEMI ANTERIOR ONSET LAMBAT TANPA TERAPI FIBRINOLITIK : SEBUAH LAPORAN KASUS JARANG2023-11-15T01:44:08+00:00Josafat Pondangrealjosafatsinaga@gmail.comAffan Rayhan Ismailaffanrayhanismail@gmail.comGhazy Wira Pradiptaghazywirapra@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Ruptur septum ventrikel (VSR) adalah salah satu komplikasi mekanis yang fatal setelah Infark Miokard Akut (AMI). Meskipun RSV merupakan kondisi yang jarang terjadi, komplikasi ini dikaitkan dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Mortalitas pada pasien RSV yang tidak menjalani operasi atau penutupan alat berkisar antara 46-90%. Seorang laki-laki berusia 75 tahun datang ke IGD dengan keluhan utama nyeri dada tengah menjalar ke punggung disertai sesak nafas selama 3 hari. Dari pemeriksaan jantung ditemukan murmur pada PSM 4/VI LLSB, kardiomegali. Pasien didiagnosis STEMI Anterior dengan gelombang Q patologis pada V6 dan Elevasi ST pada V2-V6. Dari pemeriksaan ekokardiografi diperoleh LVH Concentric dengan kelainan gerak dinding segmental, EF 40% (Simpson). Pasien tidak menjalani terapi reperfusi karena hemodinamiknya tidak stabil. VSR pasca MI terjadi pada 1-3% pasien STEMI yang tidak menjalani terapi reperfusi.</span><span style="font-weight: 400;">Ruptur tipe 2 berhubungan dengan infiltrasi neutrofil dan nekrosis koagulasi.</span><span style="font-weight: 400;">Pasien mengalami VSR apikal karena infark anterior yang luas dan erosi miokard, yang mengakibatkan pirau Kiri ke Kanan. Diperlukan strategi pemantauan hemodinamik yang ketat dan terapi bedah invasif harus dilakukan segera setelah terjadi perbaikan hemodinamik.</span></p>2024-03-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteranhttps://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/1139CORRELATION BETWEEN SLEEP QUALITY AND INTERPRETATION OF THE COLD PRESSURE TEST IN STUDENTS OF THE FACULTY OF MEDICINE CLASS OF 2022 TADULAKO UNIVERSITY2023-11-30T01:31:08+00:00Cindy Iriany Assar Assarcindyirianyassar@gmail.comNur Asmar Salikunnacindyirianyassar@gmail.comFitriah Handayanicindyirianyassar@gmail.comRahma Badaruddincindyirianyassar@gmail.com<p style="font-weight: 400;"><strong><em>Background: </em></strong><em>Sleep quality is one of the risk factors that influences the incidence of hypertension. Cold pressure test (CPT) is considered to have the potential that can be used as an evaluation in predicting the incidence of hypertension in the future. This study aims to determine the correlation between sleep quality and the interpretation of the CPT in medical faculty students class of 2022 at Tadulako University.</em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Methods:</em></strong> <em>This study uses a quasi-experimental, with one group pretest-posttest research design. In this sudy there is no control group. Samples were taken by total sampling technique with a total of 125 samples. The data collection method used the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire to measure sleep quality and cold pressure test (CPT) to predict the risk of hypertension.</em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Results: </em></strong><em>Based on the Spearman rank correlation test, the correlation coefficient is negative, which is -,007, which means the relationship between the two variables is not unidirectional, that means, the worse the sleep quality, the more hyperreactive the CPT interpretation. In this study, significance value correlation (p value) is 0,94.</em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Conclusion: </em></strong><em>There is no significant relationship between sleep quality and cold pressure test (CPT) interpretation in medical students class of 2022 at Tadulako University.</em></p> <p style="font-weight: 400;"> </p>2024-03-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteranhttps://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/1187HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN DERAJAT DISMENORE PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO2024-01-15T03:40:56+00:00Maftilah Fitriana Nurmaftillah.fnur@gmail.comRia Sulistianamaftillah.fnur@gmail.com<p><strong>Latar Belakang : </strong>Dismenore merupakan gangguan siklus menstruasi dengan prevalensi tertinggi dan wanita yang aktif secara fisik dilaporkan lebih sedikit dismenore. Sebagai mahasiswa kedokteran, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako memiliki pengetahuan mengenai dismenore dan faktor risikonya, contohnya aktivitas fisik. Tetapi, mereka juga memiliki kesibukkan dengan kegiatan perkuliahan yang beragam, baik akademik maupun organisasi. Oleh karena itu, mahasiswi kedokteran mempunyai kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami dismenore</p> <p><strong>Tujuan : </strong>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat aktivitas fisik dengan derajat dismenore pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako</p> <p><strong>Metode : </strong>Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan <em>cross-sectional.</em> Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako angkatan 2022. Pengambilan sampel dilakukan secara <em>purposive sampling </em>dengan sampel sebanyak 30 orang.</p> <p><strong>Teknik analisis : </strong>Data diolah menggunakan <em>Statistical Program for Social Science </em>(SPSS) dengan metode Spearman dengan <em>Spearman's rho <</em><em>0,05</em>.</p> <p><strong>Hasil : </strong>Hasil uji statistik <em>Spearman’s rho </em>hubungan tingkat aktivitas fisik dengan derajat dismenore <em>p =</em> 0,744 atau <em>p </em>= >0,05 sehingga hal ini menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan derajat dismenore.</p>2024-03-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteranhttps://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/1227HUBUNGAN DURASI SCREEN TIME TERHADAP TAJAM PENGLIHATAN SISWA KELAS 5 DAN 6 SDN MODEL TERPADU MADANI PALU2024-01-15T04:14:15+00:00bintang sultansultanamuda@gmail.comYuli Fitrianabsultan393@gmail.com<p>Latar Belakang : Masalah penglihatan merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu diperhatikan dikalangan pelajar. Akibat dari masalah penglihatan ini diperlukan deteksi dini adanya penurunan visus mata pada anak usia sekolah agar dapat diketahui adakah kasus penurunan visus akibat durasi penggunaan screen time. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan durasi Screen Time terhadap tajam penglihatan siswa kelas 5 dan 6 SDN Model Terpadu Madani Palu Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 dan 6 SDN Model Terpadu Madani Palu. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Data diolah dengan metode chi-square dengan nilai p<0,05. Hasil : Karakteristik responden berdaskan lama penggunaan screen time sebanyak 28 orang responden menggunakan media screen time <2 jam/hari (22.6%) dan 96 orang menggunakan media screen time >2 jam/hari (77.4%). Karakteristik responden berdasarkan penurunan visus terdapat 74 orang responden tidak mengalami penurunan visus dan 50 orang responden mengalami penurunan visus. Hasil uji chi-square menunjukan nilai p=0,572 (p>0,05). Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara durasi screen time terhadap tajam penglihatan siswa kelas 5 dan 6 SDN Model Terpadu Madani Palu. Kata Kunci : Screen time, Tajam penglihatan, Siswa sekolah dasar</p>2024-03-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteranhttps://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/1215BACTERIAL IDENTIFICATION ON ESCALATOR HANDRAIL IN SHOPPING MALLS IN PALU 2023-12-27T02:49:33+00:00Haerani Harunhaeraniharun.unhas@gmail.comDeri Ezra SibaraniHaeraniharun.unhas@gmail.comAndi Nur AsrinawatyHaeraniharun.unhas@gmail.comBudi Dharmono TulakaHaeraniharun.unhas@gmail.com<p><strong>Latar Belakang:</strong> Eskalator merupakan konveyer yang banyak digunakan untuk transportasi terutama dalam gedung besar. Kontak eskalator dengan manusia menyebabkan tertinggalnya jejak kuman termasuk bakteri pada pegangan eskalator yang berpotensi berpindah ke orang lain. Identifikasi bakteri pada pegangan eskalator diperlukan untuk menentukan potensi patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Mengidentifikasi jenis bakteri pada pegangan eskalator di pusat perbelanjaan di kota palu </p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pengambilan sampel dengan cara <em>total sampling. </em>Sampel diambil dari pegangan eskalator di pusat perbelanjaan yang ada di kota palu.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil kultur bakteri didapatkan 22% <em>Staphylococcus aureus, 14%</em> <em>Serratia marcescens</em>, 12% <em>Escherichia coli, 12% Serratia </em>sp, 8% <em>Klebsiella sp, </em>4% <em>Staphylococcus epidermidis, </em>4% <em>Proteus sp</em>, 4% <em>Proteus penneri</em>.</p>2024-03-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteranhttps://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/1255HUBUNGAN KADAR KREATININ DENGAN HEMOGLOBIN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) DI RSUD UNDATA PROVINSI SULAWESI TENGAH PADA TAHUN 20222024-01-26T07:55:44+00:00Muhammad Hilmi Falahmuhammadhilmifalah@gmail.comTri Setyawatimuhammadhilmifalah@gmail.comRyka Marina Walandamuhammadhilmifalah@gmail.comIntania Riska Putriemuhammadhilmifalah@gmail.com<p>Latar belakang: Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah keadaan kerusakan pada <br>ginjal secara struktural ataupun fungsional yang telah terjadi selama tiga bulan atau <br>lebih. Gagal ginjal kronik (GGK) ditandai gejala penurunan laju filtrasi glomerulus <br>(LFG) mencapai kurang dari 60 ml/menit /1,73m2. Pada pasien GGK umumnya <br>akan ditandai dengan hemoglobin yang rendah dan kadar kreatinin yang tinggi. <br>Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kadar kreatinin dengan hemoglobin pada <br>pasien gagal ginjal kronik (GGK) di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah pada <br>Tahun 2022. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitik <br>melalui pendekatan cross sectional, data penelitian menggunakan rekam medis <br>yang berisi hasil laboratorium dari kadar kreatinin dan hemoglobin pada pasien <br>GGK. Sampel didapatkan menggunakan teknik Randoming sampling yang diambil <br>secara acak dari total populasi 586 pasien. Sejumlah 100 pasien GGK stadium 5 <br>didapatkan dari total populasi menggunakan rumus slovin yang disertai dengan <br>kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Berdasarkan uji analisis yang telah dilakukan, <br>uji analisis menggunakan uji Spearman diperoleh p=0,023 dengan nilai (p<0,05).<br>Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kadar kreatinin dengan hemoglobin di <br>RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah pada Tahun 2022.</p>2024-03-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteranhttps://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/1216HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN NILAI UJIAN BLOK MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO YANG MENDERITA DISPEPSIA FUNGSIONAL2024-01-17T06:41:53+00:00NURUL HAFIDZAH B.nurulhafidzahbasri7202@gmail.comRia Sulistiananurulhafidzahbasri7202@gmail.comYuli Fitrianinurulhafidzahbasri7202@gmail.comRahma Badaruddinnurulhafidzahbasri7202@gmail.comBudi Dharmono Tulakanurulhafidzahbasri7202@gmail.com<p><strong>Latar Belakang</strong> : Dispepsia fungsional adalah suatu keadaan nyeri atau perasaan tidak nyaman pada daerah ulu hati (regio gastroduodenal) yang berlangsung kronis dan berulang. Hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa dikarenakan dapat mengganggu fungsi psikologis dan fisiologis normal seseorang. Hasil belajar adalah bentuk pencapaian yang diperoleh mahasiswa dari proses belajar yang dapat dilihat dari pencapaian hasil ujian blok yang tentunya dipengaruhi oleh gaya belajar setiap individu. <strong>Tujuan</strong> : untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara gaya belajar dengan nilai ujian blok mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako yang menderita dispepsia fungsional. <strong>Metode </strong>: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu <em>cross-sectional </em>dengan jumlah sampel 97 dari seluruh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako angkatan 2022. Pengambilan sampel menggunkaan teknik <em>nonprobability sampling</em> yaitu total sampling. <strong>Hasil</strong> : Hasil uji <em>fisher’s exact </em>menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan nilai ujian blok mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako dengan nilai Sig-2 1,000. <strong>Kesimpulan</strong> : Tidak adanya hubungan gaya belajar dengan nilai ujian blok mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako yang menderita dispepsia fungsional. <strong>Kata Kunci</strong> : Gaya Belajar, Prestasi belajar, VARK, Dispepsia fungsional</p>2024-03-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteranhttps://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/1273PERBANDINGAN LEUKOSIT DAN RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT (RNL) PADA APENDISITIS KOMPLIKATA DAN NON KOMPLIKATA2024-03-06T03:08:09+00:00Haerani Harunhaeraniharun.unhas@gmail.comImtihanah Amriimtihanahamri@gmail.comMuhammad Husein Tepuimtihanahamri@gmail.comBudi Dharmono Tulakaimtihanahamri@gmail.com<p><strong>Latar belakang: </strong>Apendisitis merupakan salah satu kasus tersering dalam bidang bedah abdomen yang menyebabkan nyeri abdomen akut dan memerlukan tindakan bedah segera. Apendiks dapat menimbulkan berbagai komplikasi apabila penegakkan diagnosis tidak dilakukan dengan segera. Komplikasi yang ditimbulkan seperti perforasi pada apendiks yang dapat membentuk massa atau abses sehingga penanganan dan durasi tindakan operasi akan lebih sulit dan lama. Leukosit merupakan penanda peradangan yang dapat digunakan untuk menilai komplikasi dari apendisitis.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Mengetahui perbandingan leukosit dan RNL dengan kejadian apendisitis komplikata dan non-komplikata</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini adalah penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross-sectional. Data Leukosit dan RNL dari pasien apendisitis diambil dari data rekam medis dan dibagi menjadi kempompok apendisitis komplikata dan apendisitis non komplikata. Leukosit dan RNL kemudian dibandingkan dengan uji Mann-Whitjney</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil yang diperoleh ditemukan perbedaan bermakna jumlah leukosit (<em>p</em>=0,006) dan nilai RNL <em>p</em>=0,000 antara apendisitis komplikata dan non komplikata.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Jumlah leukosit dan RNL ditemukan lebih tinggi secara bermakna pada apendisitis komplikata dibandingkan dengan apendisitis non-komplikata.</p>2024-03-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteranhttps://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/1263RASIO MONOSIT LIMFOSIT PADA PASIEN COVID-192024-02-17T03:30:54+00:00Haerani Harunhaeraniharun.unhas@gmail.comAji Saptawinatahaeraniharun.unhas@gmail.comVera Diana Towidjojohaeraniharun.unhas@gmail.comSarifuddin Anwarhaeraniharun.unhas@gmail.com<p><strong>Latar belakang : </strong><em>Savere acute respiartory syndrome-corona virus 2 </em>(SARS-CoV2) merupakan virus yang memiliki gejala sama seperti SARS dan MERS yang dapat menyerang manusia dengan melibatkan sistem kekebalan tubuh (Limfosit T, Limfosit B dan Monosit), sehingga perlu dilakukan analisis Rasio Monosit Limfosit yang memiliki nilai prognostik dalam menentukan kasus yang parah.</p> <p><strong>Tujuan : </strong>Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan Rasio Monosit Limfosit pada pasien COVID-19 PCR Positif dan PCR Negatif.</p> <p><strong>Metode : </strong>Penelitian ini menggunakan desain penelitian Observasional analitik yang mengambil data sekunder, subjek pada penelitian ialah pasien suspek COVID-19 yang selanjutnya dibagi dalam 2 kelompok (PCR Positif dan PCR Negatif) dengan jumlah responden 30 orang dalam 1 kelompok.</p> <p><strong>Hasil : </strong>Hasil penelitian didapatkan hitung jenis monosit lebih rendah pada pada kelompok PCR Positif dibandingkan PCR Negatif (p<0,03) dan terdapat peningkatan bermakna MLR (p=0,005) pada kelompok PCR Positif diabndingkan PCR Negatif. MLR pada kelompok PCR positif lebih tinggi dibandingkan kelompok PCR negatif</p>2024-03-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteranhttps://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/1267Health literacy pencegahan hipertensi terhadap perilaku pengontrolan tekanan darah pada dewasa muda di Desa Nambaru Kec. Parigi Selatan2024-03-25T01:10:11+00:00Ni Wayan Sridaniniwayans76@gmail.comFauzanNiwayansridani@yahoo.comHayati PalesaNiwayansridani@yahoo.comRatna DeviNiwayansridani@yahoo.comWirdaNiwayansridani@yahoo.com<p>Dikatakan hipertensi jika pada saat duduk tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic mencapai 90 mmHg atau lebih (Kemenkes RI,2018). Data hipertensi di puskesmas Sumbersari pada tahun 2021 sebanyak 1533 penderita dan tahun 2022 sebanyak 2548, dimana pada tahun ini juga kasus hipertensi menempati urutan ke 2 (dua) dari 10 penyakit terbanyak di puskesmas Sumbersari. Tujuan penelitian: Untuk melihat gambaran Health Literacy Pencegahan Hipertensi terhadap Perilaku Pengontrolan Tekanan Darah Pada Dewasa Muda. Metode penelitian yaitu kuantitatif dengan studi cross-sectional, dan desain penelitian adalah observasional-analitik dimana hal-hal yang akan diobservasi yaitu health literasi mengakses informasi penyakit hipertensi, kemampuan memahami informasi penyakit hipertensi dan kemampuan menilai pencegahan penyakit hipertensi terhadap perilaku mengontrol tekanan darah pada masyarakat dewasa muda. Dengan analisis data secara bivariat menggunakan uji Chi Square pada tingkat signifikansi p=0,05. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat desa Nambaru Dusun 1, usia 17 – 55 tahun sebanyak 150 orang, dengan sampel total populasi yaitu 150 resonden. Waktu penelitian adalah Maret – Juni 2023. Hasil uji statistic yang tidak signifikan dengan nilai p>0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan health literacy pencegahan hipertensi dengan perilaku mengontrol tekanan darah pada dewasa muda tidak bermakna secara statistik. Hal ini dikarenakan distribusi data yang memperlihatkan bahwa dari 82 responden dengan tingkat literacy kurang, hanya 48 orang (58.5%) yang tidak melakukan pengontrolan TD sedang sisanya yakni 34 orang (41.5%) tetap melakukan pengontrolan tekanan darah. Selain itu, dari 6 responden dengan tingkat literacy yang baik, hampir semua (83,3%) yang tidak melakukan pengontrolan tekanan darah. Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat literacy yang kurang maupun baik tidak berkaitan dengan perilaku mengontrol Tekanan Darah.</p>2024-03-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran