Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran
https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj
<p align="justify"><strong><img style="float: left; width: 169px; margin-top: 8px; margin-right: 10px;" src="https://jurnal.fk.untad.ac.id/public/site/images/admin/medikaaaa.jpg" height="235" /></strong></p> <p align="justify"><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><strong>Jurnal Medika Tadulako</strong> is a scientific journal that publishes research articles, literature reviews, case reports in the fields of Medical Science, Microbiology, Biochemistry, Anatomy, Medical Education. </span></span><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">ISSN: <a href="http://u.lipi.go.id/1493695139" target="_blank" rel="noopener">2580-7390 </a></span></span></p> <p align="justify"><strong><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Jurnal Medika Tadulako</span></span></strong> <strong>is published regularly</strong> 2 times a year (in late March and October). Jurnal Medika Tadulako was first published in 2017.</p> <p align="justify"> </p>Universitas Tadulakoen-USMedika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran2355-1933RESISTENSI INSEKTISIDA PADA AEDES AEGYPTI: MEKANISME BIOLOGIS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGENDALIAN DENGUE
https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/1977
<p>Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan global dengan <em>Aedes aegypti </em>sebagai vektor utama penularan. Penggunaan insektisida kimia masih menjadi strategi utama dalam pengendalian vektor, namun efektivitasnya semakin menurun akibat berkembangnya resistensi terhadap insektisida. Artikel ini merupakan tinjauan literatur terhadap 36 studi yang dipublikasikan pada 2015–2025 untuk mengeksplorasi mekanisme resistensi <em>Ae. aegypti </em>dan implikasinya terhadap pengendalian dengue. Hasil analisis menunjukkan bahwa resistensi berkembang melalui mekanisme metabolik, target-site (mutasi pada gen VGSC dan ace-1) yang dapat menimbulkan fenomena <em>knockdown resistance </em>(kdr), sementara peningkatan aktivitas enzim metabolik seperti esterases, glutation-S-transferase, dan sitokrom P450 berperan dalam detoksifikasi insektisida, penetrasi kutikula, serta resistensi perilaku nyamuk. Paparan jangka panjang terhadap insektisida juga dapat memicu ekspresi gen baru terkait struktur kutikula, metabolisme energi, dan protease, yang turut memperkuat resistensi. Faktor manusia, lingkungan, dan biologi nyamuk turut mempercepat proses seleksi resistensi. Resistensi yang meluas terbukti menurunkan efektivitas fogging, larvasida, dan insektisida rumah tangga, sehingga meningkatkan risiko penularan dengue. Sebagai respon, pendekatan alternatif seperti rotasi insektisida, penggunaan bioinsektisida, teknologi genetik, serta surveilans resistensi adaptif dinilai penting untuk memperkuat <em>Integrated Vector Management</em> (IVM). Temuan ini menegaskan bahwa resistensi insektisida bukan sekadar isu biologis, melainkan tantangan multidimensional yang menuntut strategi pengendalian terpadu dan berkelanjutan guna menekan insidensi dengue.</p>Nur Bebi Ulfah IrawatiLuluk HermawatiHilizza Awalina ZulfaSilvia Fitrina Nasution
Copyright (c) 2025 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran
2025-11-202025-11-2010282010.22487/mtj.v10i2.1977EFEKTIVITAS BUKU SAKU ANATOMI SISTEM URINARIA TERHADAP NILAI PRAKTIKUM ANATOMI MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2024
https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/2018
<p>Pembelajaran anatomi merupakan komponen penting dalam pendidikan kedokteran yang membutuhkan pemahaman konseptual dan visual mendalam. Buku saku anatomi menjadi alternatif media pembelajaran ringkas dan menarik yang membantu mahasiswa belajar lebih efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas buku saku sistem urinaria terhadap peningkatan nilai praktikum anatomi mahasiswa kedokteran Universitas Jambi tahun 2024. Penelitian menggunakan desain <em>quasi experimental pre–post-test control group</em> dengan total 120 sampel yang memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi. Data dinalisis menggunakan uji <em>Wilcoxon</em>, <em>Independent T-test</em>, dan <em>Mann–Whitney U</em>. Uji <em>Wilcoxon</em> menunjukkan peningkatan nilai signifikan antara <em>pre-test</em> dan <em>post-test</em> pada masing-masing kelompok (p=0,000), dengan rerata nilai kelompok eksperimen meningkat dari 39,87 menjadi 80,65 dan kelompok kontrol dari 34,64 menjadi 66,11. Uji <em>Independent T-test</em> menunjukkan perbedaan signifikan nilai <em>pre-test</em> antara kedua kelompok (p=0,041) dengan <em>effect size</em> kecil (d=0,38). Uji <em>Mann–Whitney U</em> menunjukkan perbedaan signifikan nilai <em>post-test</em> antara kelompok eksperimen (median = 82,5) dan kontrol (median = 70,63) dengan p = 0,000. Temuan ini menunjukkan buku saku anatomi sistem urinaria efektif meningkatkan hasil belajar mahasiswa.</p>Mutiara Ar'syiRina Nofri EnisRita Halim
Copyright (c) 2025 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran
2025-11-202025-11-20102374410.22487/mtj.v10i2.2018KERATITIS BAKTERIALIS AKIBAT DRY EYE SYNDROME: LAPORAN KASUS
https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/2094
<p style="font-weight: 400;">Keratitis bakterialis adalah suatu entitas klinis dengan ciri khas berupa kerusakan lapisan kornea mata akibat inflamasi yang berasal dari toksin bakteri. Kondisi ini berkaitan dengan lemahnya pertahanan lapisan mata akibat kondisi <em>dry eye syndrome</em>. Keratitis bakterialis dapat menyebabkan ulkus kornea yang mengancam fungsi penglihatan mata, oleh karena itu pemahaman tentang penegakan diagnosis dan prinsip penatalaksanaan yang tepat sangat penting guna menghindari komplikasi lebih lanjut. Laporan kasus seorang perempuan 53 tahun dengan mata merah disertai rasa nyeri pada mata kirinya sejak 2 bulan terakhir. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan visus oculi sinistra 20/60, pinhole tetap, didapatkan injeksi siliar, tampak infiltrat kornea, dan pemeriksaan fluorescence test positif. Pasien diberikan <em>artificial tear</em>, antibiotik topikal dan analgesik.</p>Rais TriM SabirMayabi Pratika
Copyright (c) 2025 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran
2025-11-202025-11-20102535710.22487/mtj.v10i2.2094PERAN VARIASI GEN ADIPOQ RS266729 DALAM RISIKO OBESITAS: SEBUAH TINJAUAN LITERATUR/NARATIF
https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/2016
<p>Variasi pada gen ADIPOQ, khususnya pada lokus rs266729 (-11377C>G) diketahui dapat memengaruhi ekspresi hormon adiponektin yang beperan penting dalam metabolisme energi dan sensitivitas insulin. Beberapa penelitian melaporkan hubungan antara varian ini dengan risiko obesitas, tetapi hasilnya tidak konsisten antar populasi. Tinjauan naratif ini dilakukan melalui pencarian literatur pada basis data PubMed, Google Scholar, dan ScienceDirect untuk publikasi antara tahun 2015-2025. Artikel yang disertakan adalah studi pada manusia yang melaporkan genotip atau frekuensi alel rs266729 bersama dengan parameter antropometri atau metabolik. Analisis dilakukan secara naratif karena adanya heterogenitas metode dan hasil. Temuan dari berbagai studi menunjukkan hasil yang beragam. Sejumlah penelitian, terutama pada populasi Kazakh, melaporkan bahwa alel G berkaitan dengan kadar adiponektin yang lebih rendah, indeks massa tubuh yang lebih tinggi, dan peningkatan risiko obesitas. Namun, studi lainnya pada populasi Taiwan, tidak menemukan hubungan bermakna. Variasi hasil ini kemungkinan dipengarui oleh perbedaan frekuensi alel, paparan lingkungan, definisi fenotipe obesitas, ukuran sampel, dan metode genotip. Hubungan antara variasi gen ADIPOQ rs266729 dan obesitas didukung oleh dasar biologis yang kuat, namun belum konklusif. Diperlukan studi prospektif berskala besar dengan populasi multi-etnis serta pendekatan integratif untuk menilai interaksi gen-lingkungan untuk memperjelas peran fungsional varian ini.</p>Cintya Meisti Sandestya
Copyright (c) 2025 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran
2025-11-202025-11-20102212810.22487/mtj.v10i2.2016TRAUMA OCULI PERFORASI: CASE REPORT
https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/2092
<p style="font-weight: 400;">Trauma oculi Perforasi suatu kondisi kegawatdaruratan pada mata ditandai dengan adanya riwayat trauma, disertai penurunan penglihatan yang ekstreme dan mendadak. Penanganan lebih dari 24 jam menyebabkan kebutaan. Kondisi ini dipengaruhi akibat trauma tumpul dan trauma tajam.Deskripsi Kasus, Pasien perempuan berusia 21 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan nyeri mata kiri sejak 12 jam sebelum ke rumah sakit. keluhan dirasakan setelah terkena peer ayunan bayi yang terpental, disertai penurunan penglihatan yang ekstreme dan mendadak, keluarnya gumpalan berwarna cokelat, mata merah dan mata berair. Kesimpulan<strong>, </strong>Gambaran klinis pada Trauma Oculi Perforasi adalah nyeri pada mata, <em>Hifema</em>, penurunan penglihatan yang mendadak dan ekstreme, fotophobia, mata merah, mata berair (keluarnya cairan <em>aqueous humor</em>), nyeri kepala dan terasa mengganjal pada mata. Terapi yang dapat diberikan monitoring tekanan intra-oculi, Bedrest head elevation 30<sup>o</sup>, pemberian antibiotik topikal dan tindakan penjahitan iris/kornea hingga eviserasi/enukleasi.</p>Junitria Fortuna
Copyright (c) 2025 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran
2025-11-202025-11-20102455210.22487/mtj.v10i2.2092DIABETIC KIDNEY DISEASE : LAPORAN KASUS
https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/2095
<div><em><span lang="IN">Diabetic Kidney Disease </span></em></div> <div><span lang="IN">(DKD) merupakan komplikasi mikrovaskular kronis pembuluh darah kapiler ginjal penderita DM. Ditandai dengan albuminuria menetap yaitu: >300 mg/24jam atau >200 mikrogram/menit minimal 2x pemeriksaan (3-6 bulan). Pasien perempuan 71 tahun masukdengan keluhan dizziness, fatigue, nausea, nyeri epigastrik. Beberapa minggu terakhir anoreksia. Parestesia ujung jari, memberat dimalam hari. Miopia. Riwayat dyspepsia, DM tipe 2 sejak >20 tahun, hipertensi, dan CKD on HD regular. Pemeriksaan fisik keadaan umum sakit sedang,TTV TD :194/73 mmHg lainnya dalam</span></div> <div><span lang="IN">batas normal. Wajah pucat, konjungtiva anemis bilateral, visus 3/60/3/60</span></div> <div><span lang="IN">, ektremitas bawah edem. Laboratorium HGB, RBC, HCT, PLT, dan Na menurun, tetapi peningkatan terjadi pada ureum kreatinin, </span></div> <div><span lang="IN">protein urin dan GDS normal. Terapi: IVFD Nacl 0,9% 500 cc/16tpm, Inj.Omeprazol 1amp/12jam, Inj.Furosemid 20mg 1amp/8jam, Insulin Aspart 3x6 IU sc, Asam Amino Esensial & Lisin 1tab/8jam, Amlodipin 10mg/24jam, Candesartan 16mg/24jam, Mecobalamin 500mg/24jam, Zink 20mg/24jam, Curcuma 1tab/8jam, Vit B Komleks 1tab/12 jam, Vit C 100mg/24 jam, Transfusi PRC 2 Bag. DM tidak terkontrol menyebabkan komplikasi kronik makrovaskular berupaDKD dan berakhir gagal ginjal sampai kematian. Prognosis DKD berkaitan dengan nilai GFR.</span></div>Septianika Septianika
Copyright (c) 2025 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran
2025-11-202025-11-20102586710.22487/mtj.v10i2.2095MANAJEMEN STENOSIS AORTA: TINJAUAN SINGKAT MENGENAI IMPLANTASI KATUP AORTA TRANSKATETER
https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/1557
<p>Stenosis aorta (AS) merupakan gangguan obstruksi katup aorta akibat kalsifikasi progresif, dimana sering terjadi pada usia tua. Penggantian katup aorta pada AS derajat berat dengan risiko operasi yang sedang berat menjadikan pilihan terapi baik itu secara bedah atau transkateter (implantasi katup aorta transkateter – TAVI). Pemilihan indikasi TAVI pada awalnya diperuntukan untuk AS berat dengan risiko tinggi pembedahan, tetapi saat ini berganti pada risiko bedah yang ringan. Tim jantung multidisiplin yang terdiri dari intervensi struktural, ahli elektrofisiologi, ahli ekokardiografi, pencitraan kardiak, ahli saraf, ahli bedah thorak, anestesi dan perawat terlatih. Diskusi tim jantung diperuntukan untuk persiapan sebelum tindakan dan tehnik tindakan serta mengurangi komplikasi yang akan muncul.</p>Sidhi Laksono
Copyright (c) 2025 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran
2025-11-202025-11-201021710.22487/mtj.v10i2.1557HUBUNGAN VARIASI GEN ADIPOQ rs266729 TERHADAP SINDROM METABOLIK
https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/2017
Dhia Fairuz KhairunnisaCitra MaharaniAnggelia PuspasariErny Kusdiyah
Copyright (c) 2025 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran
2025-11-202025-11-20102293610.22487/mtj.v10i2.2017PSORIASIS VULGARIS : LAPORAN KASUS
https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/mtj/article/view/2093
<p><em>Psoriasis is a common, chronic, non-communicable skin disease with an unknown cause. It causes inflammation of the skin that is long-lasting, persistent and permanent. To date, the cause of psoriasis remains unknown. A 30-year-old woman came with complaints of red spots accompanied by itching on both hands and feet. Complaints have been felt since 10 years ago. Complaints are aggravated when the patient consumes eggs, meat and nuts. Complaints are relieved when the patient scratches the wound area. The patient has a history of allergies to eggs, meat and nuts and there is no history of the same disease in the family. In this case, it was diagnosed based on anamensis physical examination such as examination of the wax drop phenomenon. Psoriasis vulgaris therapy in this case was given topical therapy as well as systemic drugs in the form of antihistamines and Vit D with a long treatment.</em></p>Anisa Fadila
Copyright (c) 2025 Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran
2025-11-202025-11-20102687410.22487/mtj.v10i2.2093