PEMETAAN RISIKO KEJADIAN DIFTERI DI PROVINSI SUMATERA SELATAN
DOI:
https://doi.org/10.22487/htj.v10i3.1294Keywords:
pemetaan risiko, difteri, ancaman, kerentanan, kapasitasAbstract
Difteri merupakan penyakit menular yang dapat menimbulkan KLB/Wabah. Salah satu respon terhadap KLB/Wabah berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024 adalah dengan melakukan pemetaan risiko. Provinsi Sumatera Selatan adalah provinsi dengan daerah kabupaten/kota yang memiliki ketiga kategori risiko penyakit difteri: rendah, sedang, dan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemetaan risiko dan nilai indikator penilaian risiko difteri di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan kabupaten/kota yang berisiko tinggi difteri adalah Kabupaten Banyuasin, yang berisiko sedang difteri adalah Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara, Kota Pagar Alam, dan Kota Palembang. Sedangkan kabupaten/kota lain berisiko rendah difteri. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan indikator ancaman, kerentanan, dan kapasitas difteri di Provinsi Sumatera Selatan didominasi abai dan rendah sehingga diketahui rata-rata Provinsi Sumatera Selatan memiliki risiko rendah terhadap penyakit difteri. Pemerintah Sumatera Selatan dapat meningkatkan kapasitas seperti meningkatkan ketersediaan anti difteri serum, meningkatkan kapasitas laboratorium dan rumah sakit, serta meminimalisir kerentanan sebagai bentuk antisipasi terhadap kejadian penyakit difteri di Provinsi Sumatera Selatan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.