IMPLEMENTASI TERAPI MUSIK KLASIK PADA PASIEN SKIZOAFEKTIF DENGAN GEJALA UTAMA HALUSINASI PENDENGARAN
DOI:
https://doi.org/10.22487/htj.v10i4.1397Keywords:
Skizoafektif, Halusinasi Pendengaran, Terapi musik klasikAbstract
Latar Belakang : Skizoafektif adalah gangguan psikis yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku individu secara tiba-tiba. Gejala utama skizofektif salah satunya adalah halusinasi pendengaran. Halusinasi pendengaran merupakan gangguan pada persepsi sensori pendengaran seperti mendengar bisikan atau suara yang sebenarnya tidak ada objek aktualnya. Terapi nonfarmakologi yang bisa dilakukan untuk distraksi halusinasi dengan menggunakan musik klasik. Tujuan : Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi musik klasik terhadap frekuensi penurunan halusinasi pada pasien dengan halusinasi pendengaran di Rumah Sakit Jiwa. Metode : Metode yang digunakan teknik analisa deskriptif studi kasus. Responden adalah pasien dengan diagnosa skizoafektif dengan gejala utama halusinasi pendengaran. Instrumen yang dipakai menggunakan Auditory Hallucinations Rating Scale (AHRS) yang memuat 7 item penilaian. Hasil : Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat penurunan frekuensi halusinasi pada pasien dari skor 7 menjadi 3. Kesimpulan : terapi musik klasik dapat menurunkan frekuensi halusinasi pendengaran pada pasien dengan skizoafektif. Saran dalam studi ini, pasien dapat mendengarkan musik klasik secara mandiri
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.