EFEK ANTI BAKTERI DARI EKSTRAK LENGKUAS PUTIH (Alpinia galangal [L] Swartz) TERHADAP Shigella dysenteriae
DOI:
https://doi.org/10.22487/htj.v1i2.14Keywords:
Shigella dysenteriae, rimpang lengkuas putih (Alpinia galanga [L] Swartz), antibakteri, kadar hambat minimal, kadar bunuh minimalAbstract
Latar Belakang: Disentri basiler atau shigellosis merupakan suatu penyakit infeksi yang terjadi di kolon yang disebabkan oleh bakteri genus shigella. Telah banyak dilaporkan bahwa bakteri Shigella dysenteriae resisten terhadap berbagai macam antibiotik seperti ampicillin, tetracycline, streptomycin, dan chloramphenicol. Lengkuas putih mengandung flavonoid dan beberapa senyawa lainnya seperti tanin yang memiliki efek sebagai antibakteri
Tujuan: untuk mengetahui efek anti bakteri dari ekstrak lengkuas putih terhadap bakteri Shigella
dysenteriae
Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium, post test only control group design dengan metode dilusi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Shigella dysenteriae yang diperoleh dari Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 6,25%, 12,5%, 25% dan 50% dengan empat kali pengulangan.
Shigella dysenteriae ditanam pada media yang sesuai kemudian diteteskan berbagai konsentrasi ekstrak Alpinia galanga [L] Swartz dan diamati pertumbuhannya. Efek antibakteri diukur dari Kadar Hambat Minimal (KHM/MIC) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM/MBC).
Hasil: Nilai Kadar Hambat Minimal (KHM) dari ekstrak lengkuas putih (Alpinia galanga [L] Swartz)
adalah 25% dan Kadar Bunuh Minimal (KBM) adalah 50%. Kesimpulan. Ekstrak rimpang lengkuas putih (Alpinia galanga [L] Swartz) memiliki efek antibakteri terhadap Shigella dysenteriae.