EFEKTIVITAS GEL MADU HUTAN AKASIA TERHADAP JUMLAH FIBROBLAS PENYEMBUHAN LUKA BAKAR

Authors

  • Riski dwi utami Fakultas kedokteran universitas abdurrab
  • Uly Santika Wulan Fakultas kedokteran universitas abdurrab
  • Bimby Irenesia Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab

DOI:

https://doi.org/10.22487/htj.v9i3.790

Keywords:

fibroblas, gel, hutan akasia, madu

Abstract

ABSTRAK

Latar belakang : Menurut World Health Organisation (WHO) setiap tahunnya terjadi kematian akibat luka bakar sekitar 180.000 jiwa. Indonesia mencatat kasus luka bakar akibat api sekitar 53,1%. Fibroblas berperan pada sintesis kolagen fase proliferasi penyembuhan luka bakar. Penggunaan bahan alam seperti madu merupakan salah satu tatalaksana dalam penyembuhan luka bakar dan sediaan obat berupa gel bersifat dingin dan mengurangi rasa nyeri. Provinsi Riau menghasilkan berbagai jenis madu salah satunya madu hutan akasia..

Tujuan : untuk mengetahui efektivitas gel madu hutan akasia terhadap jumlah fibroblas pada penyembuhan luka bakar pada tikus putih.

Metode : eksperimental dengan Randomized Post Only Control Group Design.

Hasil : didapatkan rerata jumlah fibroblas hari ke-7 pada kelompok gel madu 20%, 60%, dan 80%, serta kelompok kontrol negatif dan positif adalah 186,40 + 59,411; 206,80 + 48,132; 203,40 + 44,472 111,60 + 28,413; 178,20 + 74,258; dengan p < 0,05. Sedangkan rerata jumlah fibroblas hari ke-14 adalah 122.60 + 46,683; 189.80 + 78,049; 268.60 + 38,201; 143.80 + 17,196; 117.60 + 71,640 dengan nilai p < 0,05.

Kesimpulan : gel madu hutan akasia dapat meningkatkan jumlah rata-rata fibroblas secara bermakna dibandingkan dengan kontrol positif dan negatif

References

Anggowarsito. Luka Bakar Sudut Pandang Dermatologi. Widya Medika. 2014;(2):115-120.

Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia HK.01.07/Menkes/555/2019. 2019.

Giovani L, Pamungkas K.A, Inayah. Profil Pasien Luka Bakar Berat Yang Meninggal Di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Periode Januari 2011-Desember 2013. Jurnal Online Mahasiswa Kedokteran. 2015; 2(2).

Haikal S.M.S, Susilo, A.P. Kontinuitas Perawatan dan Pencegahan Komplikasi pada Luka Bakar. Jurnal Kedokteran Mulawarman. 2021;(8;32-36.

Fuadi M.I, Elfiah U,Misnawi. Jumlah Fibroblas pada Luka Bakar Derajat II pada Tikus dengan Pemberian Gel Ekstrak Etanol Biji Kakao dan Silver Sulfadiazine (The Total Fibroblast on the Second Degree Burns of Rats after Treatment using Ethanolic Extract of Cocoa Beans). Pustaka Kesehatan. 2015;3;244-248.

Mulia. Efektivitas gel madu lokal Aceh terhadap penyembuhan luka bakar pada tikus putih (Rattus norvegicus). Jurnal Bioseluler. 2019;3.

Oktaviani D.J, Widiyastuti S., Maharani D.A, et al. Review: Bahan Alami Penyembuh Luka. Majalah Farmasetika. 2019; 4 (3).

Fadhmi, Mudatsir, Syaukani E. Perbandingan Daya Hambat Madu Seulewah dengan Madu Trumon Terhadap Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Jurnal Ilmiah Teknologi dan Pendidikan. 2017;3(9).

Yuliarti. Khasiat Madu untuk kesehatan dan kecantikan. Kemenkes. 2019.

Hendy , Lister I.N.E. Tingkat Efektivitas Penyembuhan Luka Bakar Derajat IIA dengan Pemberian Madu dan Pemberian Salep Nebacetin pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus). Jurnal Kedokteran dan kesehatan. 2019; 15(2).

Pribadi W. Karakteristik Madu Lebah Hutan (Apis dorsata Fabr.) Dari Berbagai Bioregion Di Riau (Apis dorsata Forest Honey Characteristics from Bioregions in Riau). Jurnal penelitian hasil hutan. 2019;37.

Putri R. R., Hakim R. F, Rezeki S. Pengaruh ekstrak daun tapak dara (catharanthus roseus) terhadap jumlah fibroblas pada proses penyembuhan luka di mukosa oral. Journal caninus dentistry. 2019;2(1);20–30.

Downloads

Published

2023-09-30

How to Cite

Riski dwi utami, Uly Santika Wulan, & Bimby Irenesia. (2023). EFEKTIVITAS GEL MADU HUTAN AKASIA TERHADAP JUMLAH FIBROBLAS PENYEMBUHAN LUKA BAKAR. Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako), 9(3), 267-272. https://doi.org/10.22487/htj.v9i3.790

Issue

Section

Articles