PERILAKU IBU HAMIL YANG MENGALAMI ABORTUS DI WILAYAH PUSKESMAS BULILI KOTA PALU
DOI:
https://doi.org/10.22487/htj.v4i3.82Keywords:
Perilaku Ibu Hamil, AbortusAbstract
Abortus adalah penghentian kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar Rahim yaitu usia kurang dari 20 minggu usia kehamilan dengan berat janin kurang dari 500 gram. Di Indonesia tingkat abortus masih cukup tinggi dibanding dengan negara-negara maju di dunia yaitu 2,3 juta abortus per tahun. Puskesmas Bulili merupakan Puskesmas yang memiliki kasus kejadian abortus yang tertinggi dibandingkan dengan 12 Puskesmas lainnya di kota Palu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu, fasilitas pelayanan ibu hamil, serta dukungan keluarga dan tenaga kesehatan, terhadap ibu yang mengalami kejadian abortus di Puskesmas Bulili. Penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data indepth interview. Informan penelitian sebanyak 8 informan yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Hasil menunjukan bahwa pengetahuan ibu sudah cukup baik namun masih belum terwujud dalam bentuk tindakan karena tingkat pengetahuan ibu masih pada tingkatan mengetahui dan memahami. Sikap ibu terkait kejadian abortus menunjukan sikap yang negatif. Fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Bulili sudah tergolong baik. Begitu pula dengan dukungan keluarga yang masih belum maksimal menyebabkan ibu mengalami kejadian abortus. Saran untuk Puskesmas Bulili diharapkan adanya sosialisasi kepada suami ibu hamil sebagai pemberi informasi dalam pencegahan abortus.
References
World Health Organization. 2014. Trend in Maternal Mortality:1990 to 2013. World Health Organization.
Andriza. (2015). Hubungan Umur dan Paritas Ibu Hamil dengan Kejadian Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2013. Jurnal Harapan Bangsa, 1(1), 81–86.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2014. Palu:Dinkes; 2014.
Afni, R. (2016). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I dengan Kejadian Abortus di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru The association of pregnant women trimester I knowledge with genesis abortion in RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Kesehatan Komunitas, 3(2), 79–82.
Noer R.I., Ermawati & Afdal. (2016). Karakteristik Ibu pada Penderita Abortus dan Tidak Abortus di RS Dr. M. Djamil Padang Tahun 2011-2012. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(3). 575-583.
Maconochie N, Doyle P, Prior S, Simmons R. (2015). Risk factors for first trimester miscarriage-results from a UK population-based case-control study. BJOG An international Journal of Obsetrics and Gynazcology, 3(4), 70-86.
Zhao R, et al. (2017). The Risk Of Missed Abortion Associated With The Levels Of Tobacco, Heavy Metals And Phthalate In Hair Of Pregnant Woman. Journal Medicine. 96(51). 1-5.
Putri, M.D. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Tempat Persalinan Tahun 2015 (Studi di Kecamatan Sarolangun Kabupaten Sarolangun Jambi). Jurnal Kesehatan Masyarakat (E-Journal). Vol IV, No.2. 55-67.
Adriana, N., et al. (2014). Akses Pelayanan Kesehatan Berhubungan dengan Pemanfaatan Fasilitas Persalinan yang Memadai di Puskesmas Kawangu. Journal Public Health and Preventive Medicine Archive, 2(2), 175-180
Murdiati, A & Jati S. P. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu Hamil Dalam Merencanakan Persalinan Untuk Pencegahan Komplikasi di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, Vol. 12( No. 1). 115-133.
Widianti, L. (2013). Hubungan Anemia Defisiensi Besi Pada Ibu Hamil dengan Kejadian Abortus di Ruangan Kasuari Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Jurnal Kesehatan, VII(1), 36–40