HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN DERAJAT DISMENORE PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
DOI:
https://doi.org/10.22487/mtj.v9i1.1187Keywords:
Aktivitas fisik , dismenore, mahasiswi kedokteranAbstract
Latar Belakang : Dismenore merupakan gangguan siklus menstruasi dengan prevalensi tertinggi dan wanita yang aktif secara fisik dilaporkan lebih sedikit dismenore. Sebagai mahasiswa kedokteran, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako memiliki pengetahuan mengenai dismenore dan faktor risikonya, contohnya aktivitas fisik. Tetapi, mereka juga memiliki kesibukkan dengan kegiatan perkuliahan yang beragam, baik akademik maupun organisasi. Oleh karena itu, mahasiswi kedokteran mempunyai kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami dismenore
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat aktivitas fisik dengan derajat dismenore pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako angkatan 2022. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan sampel sebanyak 30 orang.
Teknik analisis : Data diolah menggunakan Statistical Program for Social Science (SPSS) dengan metode Spearman dengan Spearman's rho <0,05.
Hasil : Hasil uji statistik Spearman’s rho hubungan tingkat aktivitas fisik dengan derajat dismenore p = 0,744 atau p = >0,05 sehingga hal ini menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan derajat dismenore.