MANAJEMEN AGITASI PADA PASIEN TRAUMATIC BRAIN INJURY POST CRANIECTOMY
Keywords:
Agitasi, TraTraumatik Brain Injury (TBI), Antipsikotik atipikalAbstract
Agitasi adalah masalah perilaku umum setelah Traumatic Brain Injury (TBI); meskipun pengetahuan kita tentang apa yang menyebabkan atau memprediksi agitasi terbatas, termasuk proporsi yang tepat dari pasien yang mengalami agitasi pada tahap awal pemulihan tidak diketahui. Agitasi dikaitkan dengan risiko bahaya bagi pasien dan pengasuh. Pedoman terbaru merekomendasikan bahwa agitasi dikelola menggunakan modifikasi lingkungan. Agitasi juga sering diobati secara farmakologis, dengan penggunaan antipsikotik. Pasien laki-laki, 54 tahun, di konsul perawatan ICU pasca creaniectomy evakuasi hematom pasca cedera kepala berat GCS 7x (E2M5Vx). Pasien masuk dengan GCS 11 (E3M4V4) dengan 6ICH frontal bilateral. Dilakukan craniectomy evakuasi hematom. Pasca operasi, pasien di transfer ke IGD resusitasi dalam keadaan terintubasi. Pasien dirawat di ruang resusitasi selama kurang lebih 30 jam. Dari evaluasi, ditemukan pasien sakit kritis dengan skor APACHE II sebesar 21 dengan mortalitas 38%. Selama periode observasi, didapatkan pasien mengalami agitasi sehingga terjadi instabilitas hemodinamik berupa peningkatan aktivitas simpatis, sehingga terjadi peningkatan Tekanan darah dan Hart Rate, selanjutnya dilakukan tata laksana secara farmakologis dengan memberikan obat antipsikotik atipikal, Beta bloker dan anti Hipertensi untuk mempertahankan perfusi otak.