GLIMEPIRIDE PENCETUS REAKSI ANAFILAKSIS AKUT: LAPORAN KASUS DAN TINJAUAN PUSTAKA
Keywords:
Anafilaksis, Glimepiride, HipersensitivitasAbstract
ABSTRAK
Anafilaksis adalah reaksi hipersensitivitas sistemik yang berat dan dapat mematikan, mempengaruhi banyak sistem organ, dapat dipicu oleh banyak faktor dan situasi. Alergi makanan, obat-obatan, aktivitas fisik, dan tekanan mental semuanya bisa menjadi pemicu. Seorang wanita berusia 65 tahun datang dengan tanda-tanda klinis gangguan respirasi seperti dispneu dan hipoksemia, serta gejala kulit berupa angioedema dan urtikaria yang luas. Glimepiride dianggap sebagai pemicunya. Diagnosis klinis anafilaksis akut dibuat sesuai dengan standar pedoman internasional yang berlaku. Pengobatan lini pertama adalah injeksi epinefrin, diikuti dengan pemantauan gejala obstruksi jalan napas, respirasi, dan kardiovaskular. Secara klinis, pasien membaik setelah lebih dari 24 jam observasi. Anafilaksis dapat menyebabkan kematian dan kecacatan.
ABSTRACT
Anaphylaxis is a severe and potentially lethal systemic hypersensitivity reaction, affecting multiple organ systems, and can be triggered by many factors and circumstances. Food allergies, medications, physical activity, and mental stress can all be the triggers. A 65 year old woman presented with clinical signs of respiratory disorders such as dyspnea and hypoxemia, as well as skin symptoms such as angioedema and extensive urticaria. Glimepiride is thought to be the trigger. The clinical diagnosis of acute anaphylaxis was made according to international guidelines. First-line treatment is epinephrine injection, followed by monitoring for obstructive airway, respiratory, and cardiovascular symptoms. Clinically, the patient improved after more than 24 hours of observation. Anaphylaxis can cause death and disability.