IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KOTA PALU
DOI:
https://doi.org/10.22487/htj.v2i1.22Keywords:
Implementasi, Kesehatan Reproduksi, Pendidikan Jasmani OlahragaAbstract
Sekolah merupakan target pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yang strategis, mengingat masalah
kesehatan reproduksi akan sering dihadapi oleh usia sekolah seperti NAPZA, HIV/AIDS dan Seksualitas. Pendidikan kesehatan reproduksi remaja yang dilakukan sekolah merupakan upaya untuk membimbing remaja mengatasi konflik yang terjadi pada dirinya. Pendidikan KRR di Indonesia salah satunya terintegerasi dalam pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK). Untuk mengetahui implementasi pendidikan KRR pada pelajaran PJOK, menggunakan konsep implementasi Van Meter dan Van Horn dengan variabel standar dan sasaran, sumber daya, karakteristik pelaksana, komunikasi antar pelaksana serta sikap pelaksana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek yang diteliti adalah stakeholder sekolah, guru PJOK, siswa dan stakeholder Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu. Penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pendidikan KRR dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) PJOK belum terlaksana dengan baik dan maksimal serta masih banyak kekurangan dari segi pelaksanaannya, yaitu standar dan sasaran yang belum maksimal, karena kurangnya pemahaman mengenai SKKD PJOK khususnya yang memuat materi tentang KRR, sama halnya dengan SDM dalam pelaksanannya belum maksimal baik dari kualitasnya maupun kuantitas, dari segi karakteristik yang juga belum optimal disebabkan para pelaksana yang tidak konsisten dan taat pada ketetapan yang mewajibkan untuk memberikan
materi KRR kepada peserta didik, dan untuk komunikasi yang dilakukan belum terjalin dengan maksimal dalam hal pemberian informasi tentang kebijakan ini, sementara untuk variabel sikap menunjukkan sangat mendukung jika materi KRR berintegrasi pada pelajaran PJOK.