PEMETAAN FAKTOR RISIKO KASUS GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES PADA MANUSIA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN BULELENG PADA TAHUN 2021

Authors

  • ni luh putu yulianita Program Studi Perekam dan Informasi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Sains dan Teknologi, Universitas Dhyana Pura
  • Nyoman Ngurah Adisanjaya Program Studi Perekam dan Informasi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Sains dan Teknologi, Universitas Dhyana Pura
  • Rai Riska Resty Wasita Program Studi Perekam dan Informasi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Sains dan Teknologi, Universitas Dhyana Pura

DOI:

https://doi.org/10.22487/htj.v9i1.555

Keywords:

Pemetaan, Sitem Informasi Geografis, Pola Sebaran Penyakit

Abstract

ABSTRAK
Rabies merupakan penyakit zoonosis yang dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng periode Januari-November 2021 terjadi 2.100 kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) pada anjing dan manusia dan terjadi 1 kasus lyssa di Kabupaten Buleleng. Kasus rabies dapat diketahui melalui pemetaan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemetaan kasus gigitan anjing pada manusia, risiko persebaran jumlah anjing dan fasilitas kesehatan rabies center di Kabupaten Buleleng tahun 2021 dengan menggunakan sistem informasi geografis. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel sebanyak 336 rekam medis kasus rabies dilakukan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis klasifikasi spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data pemetaan kasus rabies di Kabupaten Buleleng pada tahun 2021 diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pola sebaran kasus gigitan hewan penular rabies tertinggi di Kabupaten Buleleng terjadi di Kecamatan Buleleng yakni sebanyak 80 kasus dan kasus terendah terjadi di Kecamatan Kubutambahan sebanyak 13 kasus.

References

Kementerian Kesehatan R. 8 Dari 34 Provinsi di Indonesia Bebas Rabies. Published online 2020.

Knob A. A Novel Lipolytic Yeast Meyerozyma guilliermondii: Efficient and Low-cost Production of Acid and Promising Feed Lipase Using Cheese Whey. Biocatal Agric Biotechnol. 2020;21(101565).

Kementrian Kesehatan R. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Kementeri Kesehat RI. Published online 2016.

World Health Organization. World Rabies Day 2020: Collaboration and vaccination to end rabies in Indonesia. Published online 2020.

World Health Organization. Strategies for the control and elimination of rabies in Asia. Published online 2018.

Direktor Jendral PPM & PL Depertemen Kesehatan R. Pencegahan Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Rabies. Published online 2020.

Nugraha, EY., Batan, IW., & Kardena I. Sistem Pemeliharaan Anjing dan Tingkat Pemahaman Masyarakat terhadap Penyakit Rabies di Kabupaten Bangli, Bali. J Veteriner 11(2) 274-282. 2020;11(2):274-282.

Putra A. Analisis Perekembangan Pemberantasan Rabies di Provinsi Bali: Capaias Pasca Vaksinasi Massal ke Tiga. Bull Vet BBvet. 2014;24(81):10-23.

Deptan. Pedoman Pengendalian Rabies Terpadu. Direktorat Kesehatan Hewan; 2021.

Dewi NK. Pemanfaatan OpenStreet Maps dan Sistem Informasi Geografis untuk Menyusun Rekomendasi Manajemen Jalan di Sebgian Kota Serang. J Bumi Indones. 2017;6(3):1-10.

Wibowo, K. M., Kanedi, I., & Jumadi J. Sistem Informasi Geografis (SIG) Menentukan Lokasi Pertambangan Batu Bara di Provinsi Bengkulu Berbasis Website. J Media Infotama. 2015;11(1).

Novianti, Syinthia Arya; Batan, I Wayan; Suardana IW. Pemetaan dan Analisis Kejadian Rabies di Kabupaten Buleleng Tahun 2010-2016. Indones Med Veterinus. Published online 2018:66-73.

S N. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rineka cipta; 2018.

Parwis M, Ferasyi TR, Hambal M, Dasrul, Razali NA. Study of knowledge, attitude, and practice of the community in four sub-districts in Banda Aceh for their preparedness of dogs attacking as rabies risk animals. J Med Vet. 2016;10(1):17-2.

Santoso MIB, Setiyono A. Pelaksanaan Vaksinasi Rabies Pada Anjing Dan Kucing Kecamatan X Koto Singkarang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. J Pus Inov Masy. 2020;5.(2):230-233.

Notoadmodjo S. Pendidikan Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka cipta; 2017.

Subrata, M., Purnama, S.G., Utami, A., & Swacita, IBN. Peranan Prmangku Kepentingan dalam Pengendalian Rabies dengan Pendekatan One Health Terintegrasi di Bali. J Kebijak Kesehat Indones. 2020;9(1):20-32.

Dibia, I.N., Sumiarto, B., Susetya, H., Putra, A.A.G., & Scott-Orr H. Faktor-Faktor Risiko Rabies pada Anjing di Bali. J Vet. 2015;16(3):389-398.

Soetanto ML. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Praktik Vaksinasi Rabies pada Anjing di Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat dengan Pendekatan Health Belief Model. Media Penelit dan Pengemb Kesehtan. 2021;31(3).

Fadillah M, Sudarnika E, Sudarwanto MB. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kejadian Rabies pada Anjing: Studi Kasus Kontrol di Kabupaten 50 Kota. IPB Univ Sci Repos. Published online 2020.

Downloads

Published

2023-03-14

How to Cite

yulianita, ni luh putu, Adisanjaya, N. N. ., & Wasita, R. R. R. . (2023). PEMETAAN FAKTOR RISIKO KASUS GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES PADA MANUSIA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN BULELENG PADA TAHUN 2021 . Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako), 9(1), 1-9. https://doi.org/10.22487/htj.v9i1.555

Issue

Section

Articles