EVALUASI KOMUNIKASI DATA SP2TP ANTARA PUSKESMAS DAN DINAS KESEHATAN DI KABUPATEN TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

Authors

  • Vidyanto Vidyanto Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako

DOI:

https://doi.org/10.22487/htj.v4i1.62

Keywords:

Komunikasi Data, SP2TP, Puskesmas, Dinas kesehatan, Kabupaten Tolitoli

Abstract

Peran informasi sangat penting terhadap organisasi. Informasi merupakan data yang diletakkan ke dalam konteks yang lebih berarti dan berguna untuk dikomunikasikan kepada penerima dalam menunjang pembuatan keputusan. SP2TP merupakan media informasi puskesmas serta wajib dilaporkan ke dinas kesehatan. Untuk itu, proses komunikasi data perlu dilaksanakan dengan baik dan benar, agar menghasilkan data dan informasi berkualitas. Hasil evaluasi program SP2TP Dinas Kesehatan Tolitoli Tahun 2010 ditemukan. Dari 13 puskesmas 3 puskesmas (23.08%) mengirim laporan
tepat waktu dan lengkap, serta masih terdapat 10 puskesmas (76.92%) dengan ketepatan waktu dan kelengkapan laporan bervariasi. Mengevaluasi komunikasi data SP2TP ditinjau dari segi kemampuan puskesmas sebagai pengirim dan dinas kesehatan sebagai penerima data SP2TP. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat eksploratif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Subjek penelitian adalah petugas SP2TP puskesmas dan dinas kesehatan ditentukan berdasarkan “purposive sampling” Total jumlah responden sebanyak 14 orang. Kemampuan puskesmas
sebagai pengirim data SP2TP belum optimal meliputi: Kondisi puskesmas dengan geografis sulit, SDM belum memadai, jumlah tenaga minim, beban kerja tinggi, belum adanya media komunikasi elektronik, fasilitas pendukung belum dimanfaatkan secara maksimal, pengiriman laporan masih dengan cara sederhana, menjadi faktor penghambat terhadap pelaksanaan komunikasi data SP2TP. Kemampuan dinas kesehatan sebagai penerima data SP2TP belum optimal meliputi: mekanisme penerimaan laporan berbelit-belit, minimnya fasilitas teknologi dalam pengolahan data, umpan balik sangat jarang dan bahkan tidak dilakukan secara tertulis, menyebabkan laporan SP2TP dihasilkan kurang berkualitas

Author Biography

Vidyanto Vidyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako

References

Kadir. (2002). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi offset

Depkes RI. (1997a). Pedoman Sistem Informasi Manajemen Puskesmas.Jakarta.

Patton, Q. M. (1991). Metode Evaluasi Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dinkes. (2010). Profil Kesehatan Kabupaten Tolitoli. Kabupaten Tolitoli.

Shortel S.M., Kaluzy, AD (1997) Essential of Health Care Management. USA: Delmar Publishers, International

Thompson Publishing Company.

Handoko, H. (2008a). Manajemen. Yogyakarta: BPEF-Yogyakarta.

Walt, G., Pavignani, E., Gilson, L., & Buse, K. (1999). Health sector development : from aid coordination to

resource management. Health Policy and Planning, 14(3), 207-218.

Wijono, D. (1997). Manajemen Kepemimpinan Dan Organisasi Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press.

Liliweri, M. S. (2008). Dasar Dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta: Pusat Pelajar.

Wijono, D. (2008). Manajemen Puskesmas kebijakan Dan Strategi. Surabaya: CV. Duta Prima Airlangga.

Hasibuan, D. H. M. S. P. (2000). Manajeman Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Handoko, H. (2008b). Manajemen Personalia Dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPEF-Yogyakarta.

Garrib, A., Stoops, N., Mckenzie, A., Dlamini, L., Govender, T., Rohde, J., et al. (2008). An evaluation of the District Health Information System in rural South Africa. S Afr Med, 98(7), 549-552.

Azwar, A. (1996). Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Binarupa. Aksara.

Bodnar, H George Dan Hopwood, S. (1995). Accounting Information System. (S. Empat, Ed.). Jakarta.

Paul, R. J., & Stergioulas, L. K. (2007). Investigating evaluation frameworks for health information systems, 7, 377-385. doi: 10.1016/j.ijmedinf.2007.08.004.

Rachmawati, I. K. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi offset.

Nugroho, E. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi offset.

Muliyanto, A. (2009). Sistem Informasi Konsep Dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Faules, P. R. W. (2005). Komunikasi Organisasi. Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: PT.

Remaja Rosda.

Depkes RI. (1997b). Petunjuk Pengelolaan Dan Pemanfaatan Data SP2TP. Jakarta.

Mahrita, (2008). Evaluasi Pelaksanaan Sistem Surveilens di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong Provinsi

Kalimantan Selatan. Tesis Minat Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan, Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta.

Mavimbe, Jorn Braa, A. G. B. (2005). Assessing Immunization Data quality from Routine Reports ini Mozambique. BMC Public Health, 8, 1-8. doi: 10.1186/1471-2458-5-108.

Muchlas, M. (2008). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: PRESS, GADJAH MADA UNIVERSITY.Ferrario, R. (2003). The impact of technology in organizational communication processes: toward constructivism.

Aqil, A., Lippeveld, T., & Hozumi, D. (2009). PRISM framework : a paradigm shift for designing , strengthening and evaluating routine health information systems. Health Policy and Planning, 217-228. doi: 10.1093/heapol/czp010.

WHO. (2008). Framework and Standards for Country Health Information Systems. World Health.

Downloads

Published

2020-11-27

How to Cite

Vidyanto, V. (2020). EVALUASI KOMUNIKASI DATA SP2TP ANTARA PUSKESMAS DAN DINAS KESEHATAN DI KABUPATEN TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako), 4(1), 41-49. https://doi.org/10.22487/htj.v4i1.62

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)