HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ASUPAN ZAT GIZI DAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN SURABAYA

Anandya Sefi Millatashofi; Annis Catur Adi

doi:10.22487/htj.v9i2.672

Authors

Anandya Sefi Millatashofi Universitas Airlangga
Annis Catur Adi Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.22487/htj.v9i2.672

Keywords:

asupan zat gizi, kebiasaan jajan, status gizi

Abstract

Status gizi merupakan hasil dari asupan makanan yang dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Asupan zat gizi remaja dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhannya. Masalah gizi yang timbul pada remaja dapat mengganggu pertumbuhan dan dapat berakibat pada masa dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan zat gizi dan kebiasaan jajan dengan status gizi pada santriwati di Pondok Pesantren Pelajar Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan sampel penelitian sebesar 58 orang, diambil menggunakan random sampling. Pengumpulan data meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, food recall 2x24 jam, dan wawancara dengan kuesioner. Analisis data menggunakan korelasi Spearman. Sebagian responden (48,28%) berumur 12-13 tahun, sebagian besar (81,03%) memiliki uang saku dalam kategori sedang (Rp4.686 - Rp11.176), sebagian besar (67,24%) memiliki status gizi normal, dan sebagian besar (60,34%) memiliki kebiasaan jajan dalam kategori sering. Hasil uji statistik penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan asupan kalori (p=0,561), asupan lemak (p=0,053), asupan karbohidrat (p=0,118), dan kebiasaan jajan (p=0,577). Namun, terdapat hubungan yang bermakna antara asupan protein dengan status gizi (p=0,001) pada santriwati di Pondok Pesantren Pelajar Surabaya.

References

Mulugeta A, Hagos F, Stoecker B, et al. Nutritional Status of Adolescent Girls from Rural Communities of Tigray, Northern Ethiopia. Ethiop J Heal Dev. 2009;23(1). doi:10.4314/ejhd.v23i1.44831 2. Kim OY, Kim EM, Chung S. Impacts of dietary macronutrient pattern on adolescent body composition and metabolic risk: Current and future health status—A narrative review. Nutrients. 2020;12(12):1-16. doi:10.3390/nu12123722 3. Dunford EK, Popkin BM. 37 year snacking trends for US children 1977– 2014. Pediatr Obes. 2018;13(4):247-255. doi:10.1111/ijpo.12220 4. Williamson VG, Dilip A, Dillard JR, Morgan-Daniel J, Lee AM, Cardel MI. The influence of socioeconomic status on snacking and weight among adolescents: A scoping review. Nutrients. 2020;12(1):1-18. doi:10.3390/nu12010167 5. Nova M, Yanti R. HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA MTs.S

AN-NURKOTA PADANG. J Kesehat PERINTIS (Perintis’s Heal Journal). 2018;5(2):169-175. doi:10.33653/jkp.v5i2.145 6. Nuryani N, Rahmawati R. Kebiasaan jajan berhubungan dengan status gizi siswa anak sekolah di Kabupaten Gorontalo. J Gizi Indones (The Indones J Nutr. 2018;6(2):114-122. doi:10.14710/jgi.6.2.114-122 7. Kral TVE, Whiteford LM, Heo M, Faith MS. Effects of eating breakfast compared with skipping breakfast on ratings of appetite and intake at subsequent meals in 8- To 10-y-old children. Am J Clin Nutr. 2011;93(2):284-291. doi:10.3945/ajcn.110.000505 8. WHO. Obesity and overweight. WHO. 9. Brian Keeley. The State of the World’s Children 2019: Children, food and nutrition: Growing well in a changing world. unicef. 10. Andina Rachmayani S, Kuswari M, Melani V. Hubungan Asupan Zat Gizi dan Status Gizi Remaja Putri di SMK Ciawi Bogor. Indones J Hum Nutr. 2018;5(2):125-130. doi:10.21776/ub.ijhn.2018.005.02.6 11. Hakim Laenggeng A, Lumalang Y. HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN SIKAP MEMILIH MAKANAN JAJANAN DENGAN STATUS GIZI SISWA SMP NEGERI 1 PALU. Heal Tadulako J (Jurnal Kesehat Tadulako). 2015;1(1-):49-57. doi:10.22487/htj.v1i1.6 12. Cahyani HRD. Hubungan Kebiasaan Jajan Terhadap Status Gizi Anak Kelas 5 di SD Kembangsari 1 Piyungan. Skripsi. Published online 2020.