FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK CYCLOFEM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGURARA

Authors

  • Abd. Rahman Bagian Biostatistik/KB dan Kependudukan, PSKM FKM UNTAD
  • Nurdin Rahman Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, PSKM FKM UNTAD
  • Nurratri Zulaikha Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, PSKM FKM UNTAD

DOI:

https://doi.org/10.22487/htj.v4i3.77

Keywords:

Paritas, Pengetahuan, Dukungan Pasangan, Kontrasepsi Suntik

Abstract

Keluarga Berencana (KB) merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas penduduk dalam mengatasi pertumbuhan penduduk dengan tujuan mencegah kehamilan. Salah satu masalah kesehatan masyarakat tersebut juga terjadi di negara berkembang seperti di Indonesia. Penggunaan kontrasepsi suntik Cyclofem di Puskesmas Sangurara yang paling banyak yang menggunakan kontrasepsi suntik Cyclofem dibandingkan kontrasepsi lainnya. Data Dinkes Kota Palu Tahun 2017, penggunaan metode kontrasepsi suntik Cyclofem di wilayah kerja Puskesmas Sangurara yang tertinggi yaitu 45,2%. Tingginya penggunaan kontrasepsi suntik Cyclofem dipengaruhi beberapa faktor seperti paritas, pengetahuan serta dukungan pasangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi suntik Cyclofem di wilayah kerja Puskesmas Sangurara. Jenis penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah PUS yang menggunakan KB aktif. Sampel sebanyak 107 responden, Pengambilan sampel dilakukan secara Proportionate Stratified Random Sampling. Hasil uji chi-square menunjukkan pengetahuan (p = 0,002), paritas (p = 0,026), dukungan pasangan (p = 0,013). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan paritas, pengetahuan dan dukungan pasangan dalam penggunaan kontrasepsi suntik Cyclofem di wilayah kerja Puskesmas Sangurara. Diharapkan tindakan dan keterampilan profesional petugas kesehatan wilayah kerja Puskesmas Sangurara yang lebih kompleks agar memberikan penyuluhan dan promosi kepada masyarakat terutama pasangan usia subur (PUS) tentang alat kontrasepsi suntik.

Author Biographies

Abd. Rahman, Bagian Biostatistik/KB dan Kependudukan, PSKM FKM UNTAD

FKM UNTAD

Nurdin Rahman, Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, PSKM FKM UNTAD

FKM UNTAD

Nurratri Zulaikha, Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, PSKM FKM UNTAD

FKM UNTAD

References

Adiesti, F. (2017). Hubungan Usia Dengan Pemilihan Kontrasepsi Suntik Tahun 2016 Di Bps “ Farida Yuliani ,S.St.M.Kes.” Desa Gayaman Moyoanyar – Mojokerto. Kesehatan Masyarakat, 1, 282–287.Dinas kesehatan. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2015. palu.

Anggraeni, Y. & Martini. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana, Yogyakarta, Rohima Press. Ardiansyah, A., & Fachri, M. (2017). Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Suntik Tiga Bulanan selama Satu Tahun dengan Peningkatan Tekanan Darah. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1), 56–62.

BKKBN, 2008. Kontrasepsi Pasca Persalinan, Jakarta.

BKKBN. 2010. Standar Pelayanan Minimal (Spm) Bidang Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera Di Kabupaten/Kota. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2013. Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012.

BKKBN Propinsi Sulawesi Tengah. 2016. Jumlah Peserta Kb Aktif Dan Peserta KB Baru Di Sulawesi Tengah.

BKKBN. 2004. Standar Pelayanan Minimal (Spm) Bidang Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera Di Kabupaten/Kota. Jakarta.

Depkes. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Depkes RI.

Dinkes Kota Palu. 2016. Jumlah Akseptor KB Aktif . Di Kota Palu.

Garg, P.K.et al., 2013.Nonscalpel Vasectomy As Family Planning Method: ABattle Yet To Be Conquered.ISRN Urology.

Grestasari, L. E. (2014). Hubungan

Antara Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Dan Usia Ibu Pus Dengan Pemilihan Jenis Kontrasepsi Di Desa Jetak Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen.

Green, L. & Kreuter, M. W. 2005. Health Program Planning: An Educational And Ecological Approach, New York, Fourth Edition, Mcgraw Hill.

Gosal, F. A. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi Pada Wanita Usia Subur (Wus) Di Desa Salassae Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Kesehatan, 7(4), 381–388.

Ginting, M. B. 2010. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pus Di Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Tahun 2010. Universitas Sumatera Utara.

Hardman, S. M. R., & Gebbie, A. E. (2014). The contraception needs of the perimenopausal woman. Best Practice and Research: Clinical Obstetrics and Gynaecology, 28(6), 903–915.

Jacobstein, R., & Polis, C. B. (2014). Progestin-only contraception: Injec-tables and implants. Best Practice and Research: Clinical Obstetrics and Gynaecology, 28 (6), 795 – 806.

Kahraman, K., Goc, G., Taskin, S., Haznedar, P., Karagozlu, S., Kale, B.,Ozmen, B. (2012). Factors influencing the contraceptive method choice: a University hospital expe-rience. Journal of the Turkish German Gynecological Associa tion, (2), 102–106.

Downloads

Published

2020-12-03

How to Cite

Rahman, A., Rahman, N. ., & Zulaikha, N. . (2020). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK CYCLOFEM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGURARA. Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako), 4(3), 67-72. https://doi.org/10.22487/htj.v4i3.77

Issue

Section

Articles