MORBUS HANSEN MULTIBASILARY TYPE: CASE REPORT
Keywords:
Morbus Hansen, Klasifikasi, Morbus Hansen Tipe Multibasiler.Abstract
Morbus Hansen (MH) adalah penyakit infeksi granulomatosa kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Bakteri ini menginfeksi jaringan mukokutaneus dan saraf perifer.1 Morbus Hansen (Kusta) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Infeksi ini bersifat obligat intra-seluler, sehingga dapat menimbulkan kecacatan dan psikososial karena pandangan masyarakat.2 Insiden kusta di dunia pada tahun 2016 berdasarkan data WHO mengalami peningkatan, yakni dari 211.973 pada tahun 2015 menjadi 214.783 di tahun 2016.3 Di Indonesia sampai dengan tahun 2017 masih terdapat 10 (sepuluh) provinsi dan 142 (seratus empat puluh dua) kabupaten/kota yang belum mencapai Eliminasi Kusta4. Hal ini menunjukkan masih banyak wilayah yang menjadi kantong endemisitas tinggi kusta di dunia.3 Klasifikasi tipe kusta dibagi pausi basiler (kusta kering) dan multibasiler (kusta basah).2 Secara klinis, MH didiagnosis jika didapatkan satu atau lebih tiga tanda utama (cardinal signs), yaitu bercak hipopigmentasi atau eritema dengan kehilangan sensasi pada kulit, penebalan saraf perifer, dan ditemukan basil tahan asam (BTA) pada pemeriksaan apusan kulit atau biopsi.1 Berdasarkan Ridley dan Jopling, MH dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu tuberkuloid (TT), borderline tuberkuloid (BT), mid borderline (BB), borderline lepromatous (BL), lepromatosa (LL). Sedangkan berdasarkan WHO, MH dibagi menjadi pausibasiler (PB) dan multibasiler (MB).1 Komplikasi MH sangat bervariasi, seringkali melibatkan mata, tangan, dan kaki dengan kerusakan saraf dan deformitas.1