Subinvolusi Uterus: Laporan Kasus
Keywords:
Subinvolusi uterus, Perdarahan post partus, AnemiaAbstract
Pendahuluan : Perdarahan postpartum (PPH) merupakan masalah utama diseluruh dunia dan masih merupakan penyebab utama kematian ibu. Insiden PPH adalah sekitar 5% -20% dari semua persalinan, dengan persentase yang besar dikaitkan dengan negara-negara berkembang. Subinvolusi uterus didefinisikan sebagai penutupan fisiologis yang tertunda atau tidak memadai dan peluruhan arteri spiral superfisial di lokasi plasenta (proses involusi normal yang gagal).
Tujuan : Melaporkan kasus subinvolusi uterus pada pasien wanita usia 27 tahun.
Laporan Kasus : Kasus seorang pasien wanita usia 27 tahun P5A0 dengan keluhan pendarahan post partus sekunder et causa subinvolusi uterus dan anemia sedang.
Hasil : Terdapat gumpalan darah berwarna merah, saat keluhan muncul pasien mengganti popok sebanyak 3 kali dalam sehari. Keluhan lainnya nausea (+), vomitus (+). Pada pemeriksaan fisik didapatkan mata anemis (+/+), fundus uteri 2 jari dibawah umbilikus, masih terdapat lokia rubra, dan konsistensi uterus lembek.
Kesimpulan : Pasien diberikan IVFD ringer laktat 20 TPM, injeksi ceftriaxone 1 gr/12 jam/iv, drips metronidazole 500mg/12 jam/iv, metilergometrin 3x1, sulfat ferrosus 2x1, dan transfusi PRC 1 labu/hari selama 2 hari.