EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK JERUK NIPIS (Fructus Citrus aurantifolium) PADA MENCIT (Mus musculus)

Authors

  • Nur Syamsi Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
  • Angelia Andilolo Dokter Umum Rumah Sakit Elim, Rantepao

DOI:

https://doi.org/10.22487/htj.v5i1.113

Keywords:

Antipiretik, jeruk nipis, flavonoid, prostaglandin

Abstract

Demam ditandai dengan kenaikan suhu tubuh di atas suhu tubuh normal yaitu 36-37oC. Demam menempati urutan kedua dari gejala yang sering dikeluhkan masyarakat setelah nyeri. Masyarakat umum, telah lama mengenal bahan tradisional yang digunakan untuk menurunkan demam. Salah satu jenis bahan tradisional yang sering digunakan sebagai pereda demam adalah jeruk nipis. Tanaman jeruk nipis berpotensi sebagai antipiretik dikarenakan mengandung flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efek antipiretik ekstrak jeruk nipis (Fructus Citrus aurantifolia) pada mencit (Mus musculus) yang telah diinduksi demam dengan penyuntikan vaksin DPT-Hb. Penelitian ini bersifat true eksperimental dengan rancangan pre test-post test with control group design. 25 mencit berumur kurang lebih 3 bulan dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (aquades), kelompok kontrol positif (parasetamol), kelompok dosis I (ekstrak jeruk nipis 1%), kelompok dosis II (ekstrak jeruk nipis 2%), dan kelompok dosis III (ekstrak jeruk nipis 4%). Kelima kelompok ini kemudian diinduksi demam dengan penyuntikan Vaksin DPT-Hb 0,2 cc intramuskular. Pengukuran suhu dilakukan di awal penelitian 2 jam setelah induksi demam, dan setiap 15 menit berikutnya sampai menit ke-120 setelah perlakuan. Hasil dianalisis dengan uji one-way ANOVA dilanjutkan dengan uji post hoc. Hasil uji one-way ANOVA diperoleh nilai p = 0,001 yang artinya terdapat perbedaan penurunan suhu yang bermakna pada kelima kelompok perlakuan. Kemudian dari hasil uji post hoct dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan penurunan suhu yang bermakna antara kelompok kontrol positif dengan kelompok kontrol negatif (p = 0,000) dan kelompok dosis I (p = 0,002), kelompok dosis II dengan kelompok kontrol negatif (p = 0,001) dan kelompok dosis I (p = 0,038), dan kelompok dosis III dengan kelompok kontrol negatif (p = 0,000) dan kelompok dosis I (p = 0,013). Tidak terdapat perbedaan penurunan suhu yang bermakna antar kelompok kontrol positif dengan kelompok dosis II (p = 0,267) dan dosis III (p = 0,510). Ekstrak jeruk nipis (Fructus Citrus aurantifolia) memiliki efek antipiretik terhadap mencit (Mus musculus) yang diinduksi demam menggunakan vaksin DPT-Hb.

Author Biographies

Nur Syamsi, Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako

Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako

Angelia Andilolo, Dokter Umum Rumah Sakit Elim, Rantepao

Rumah Sakit Elim, Rantepao

References

Saper C.B., Breder C.D., Flier J.S., Underhill L.H. N Engl J Med : The neurologic basis of fever, 1994; 330:1880–1886.

Sherwood, L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 9. 2018. Jakarta : EGC.

Dinarello C.A. and Gelfand J.A. Fever and hyperthermia. Harrisons principles of internal medicine. 2005;16(1):104.

Ganong, W.F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Edisi 24). 2015. Jakarta : ECC.

Katzung, B.G., Masters, S.B., and Trevor A.J. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 12. 2014. Jakarta : EGC.

Cahyon, S.B., Verawati, R.S., Lusi R.A., Kurniati, D. Vaksinasi. 2010. Yogyakarta : Kaninus.

World Health Organization. Global Vaccine Safety Essential Medicines & Health Products : Information Sheet Observed Rate Of Vaccine Reactions Diphtheria, Pertussis, Tetanus Vaccines. 2014. Switzerland.

Dewi, D. Khasiat dan Manfaat Jeruk Nipis. 2012. Surabaya : Stomata.

Agoes, A.H. Tanaman Obat Indonesia Jilid 2. 2010. Jakarta : Salemba Medika.

Prasetyono, D.S. Daftar Tanaman Obat Ampuh di sekitar Kita. 2012. Yogyakarta : FlashBook.

Freddy, I.W. Farmakologi dan Terapi : Analgesik, Antipiretik, Anti Inflamasi Non Steroid dan Obat Pirai (Edisi 5). 2007: 209-217. Jakarta : Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Zulfa, NRA., Sastramihardja, HS., Dewi, MK., 2017. Uji Efek Antipiretik Ekstrak Air Umbi Bengkuang (Pachyrhizus erosus) pada Mencit (Mus musculus) Model Hiperpireksia, Bandung Meeting on Global Medicine & Health (BaMGMH), Vol. 1 No. 1., Bandung.

Guyton, A.C. and John, E.H. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. 2007. EGC, Jakarta : EGC.

Robinson, T. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Terjemahan oleh Kosasih Padmawinata. 1995. Bandung : Penerbit ITB.

Gadri, A., Rusnadi, R., dan Lukmayani, Y. Uji Efek Antipiretik Jus Jeruk Nipis pada Tikus Putih Galur Sprague Dawley Sel kelamin. MIMBAR, Jurnal Sosial dan Pembangunan, 2008; 24(1): 29-35.

Downloads

Published

2020-12-05

How to Cite

Syamsi, N. ., & Andilolo, A. . (2020). EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK JERUK NIPIS (Fructus Citrus aurantifolium) PADA MENCIT (Mus musculus). Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako), 5(1), 52-57. https://doi.org/10.22487/htj.v5i1.113

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)