PERBEDAAN KARAKTERISTIK JANIN PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) BUNTING YANG DIBERI DOSIS BERTINGKAT TIMBAL ASETAT
DOI:
https://doi.org/10.22487/htj.v6i3.148Keywords:
Timbal Asetat, Pertumbuhan Janin, Tikus PutihAbstract
Timbal (Plumbum/Pb) adalah jenis logam beracun yang bersifat kumulatif di dalam tubuh dan akan mempengaruhi beberapa sistem tubuh termasuk mekanisme yang melibatkan stres oksidatif yang dimediasi perubahan fungsi ovarium dan/atau plasenta yang mungkin mengakibatkan gangguan transpor nutrisi dan oksigen untuk janin, meningkatkan peroksidasi lipid serta bersifat kompetitif terhadap kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik janin pada tikus putih bunting (Rattus norvegicus) yang diberi dosis bertingkat timbal asetat. Penelitian ini menggunakan metode Post Test Only Control Group. Jumlah sampel 28 ekor tikus (Rattus norvegicus). Sampel diambil secara acak, dibagi 4 kelompok. Kelompok (K) tanpa diberi perlakuan. Kelompok (P1) diberi timbal asetat dosis 50mg/L. Kelompok (P2) diberi timbal asetat dosis 75mg/L. Kelompok (P3) diberi timbal asetat dosis 100mg/L. Pemberian timbal sejak hari pertama hingga 19 kebuntingan, kemudian diterminasi pada hari ke-20. Berat badan janin tikus ditimbang, panjang badan diukur dan penghitungan jumlah janin. Data pertumbuhan janin dianalisis dengan menggunakan uji non paramatrik Kruskal wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann whitney. Hasil analisis Mannwithney menunjukkan bahwa ada perbedaan berat badan janin (p=0.000), panjang janin (p=0.000) dan jumlah janin (p=0.000) yang diberikan paparan timbal asetat dosis bertingkat. Dapat disimpulkan bahwa pemberian timbal asetat mengakibatkan perbedaan yang bermakna terhadap pertumbuhan janin intra uterin. Oleh karena itu Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh paparan timbal yang diberikan sepanjang siklus kehidupan tikus putih (Rattus norvegicus) dan kemudian dilakukan pengukuran kadar timbal darah induk serta penilaian terhadap onset janin.