MULTI-RESISTEN ANTIBIOTIK PADA INFEKSI SALURAN KEMIH (SISTITIS): LAPOIRAN KASUS
Keywords:
Infeksi saluran kemih, sistitis, resisten, antibiotikAbstract
Pendahuluan: Infeksi saluran kemih adalah reaksi inflamasi tubuh terhadap invasi mikroorganisme pada urothelium yaitu ginjal, ureter, vesika urinari, dan uretra. Terapi untuk mengatasi masalah infeksi adalah dengan antibiotik. Kepekaan antibiotik, resistensi antibiotik, dan pola bakteri merupakan faktor penting dalam penentuan terapi yang tepat untuk suatu penyakit infeksi bakteri.
Laporan kasus: Seorang pasien laki-laki usia 57 tahun dengan keluhan nyeri saat buang air kecil sejak 1 minggu yang lalu dan memberat 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit. . Riwayat BAK berbau amonia sangat menyengat, dirawat di RS dengan keluhan yang sama. Riwayat operasi URS (s) 4 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik nyeri tekan suprapubik (+), Pemeriksaan Kultur urin : hasil biakan positif, hitung koloni >100.000 CFU/mL, hasil identifikasi : Klebsiella pneumoniae. Uji kepekaan antibiotik: resistensi (+). Pemeriksaan USG : kesan cystitis, peningkatan volume prostat dan neprolitiasis dextra. Penanganan diberikan untuk menekan progresifitas dari penyakit, membunuh patogen penyebab penyakit, menangani komplikasi dan mencegah komplikasi lainnya.
Kesimpulan: Mekanisme yang terlibat dalam terjadinya ISK terutama sistitis komplikata yang rekuren dikaitkan dengan faktor risiko yang dapat diubah dan faktor yang tidak dapat diubah Resistensi terhadap antibiotik dapat terjadi karena kemampuan mutasi genetik bakteri dan penggunaan antibiotik yang irrasional.